Kronologi Penemuan Kerangka Manusia di Lereng Merapi, Ini Kesaksian Anggota SAR Linmas Kaliurang
Kerangka manusia yang masih utuh tersebut awalnya ditemukan oleh abdi dalem seusai upacara adat Labuhan Merapi.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Penjelasan Kapolsek Cangkringan
Kapolsek Cangkringan, AKP Nidia Ratih, bercerita penemuan kerangka itu bermula ketika ada dua saksi yang merupakan peserta, selesai mengikuti prosesi Labuhan di Sri Manganti.
Saat itu, Juru kunci Merapi, Mbah Asih, meminta mereka untuk mencari semacam oleh-oleh ke atas, yaitu di lereng Bukit Kendel, berupa daun-daun, maupun batang pohon.
Sesampainya di lokasi di lereng bukit Kendel, keduanya melihat ada kerangka manusia.
Letaknya di dalam lubang yang terbuka dengan posisi telentang menghadap ke atas.
Kondisinya sudah tinggal tulang belulang saat ditemukan.

Dua orang tersebut kemudian melapor dan segera ditindaklanjuti oleh SAR, Relawan dan Polda DIY.
Kerangka tersebut langsung dievakusi, dimasukkan ke dalam kantong mayat.
Selanjutnya, dibawa ke rumah sakit Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan oleh tim DVI.
"Kalau dari penglihatan awam, kerangka tadi masih utuh," kata AKP Nidia Ratih saat dihubungi, Senin (15/3/2021).
Kerangka mayat manusia itu, kata Nidia, ditemukan sekitar pukul 09.45 WIB.
Kemudian dievakuasi pada pukul 10.15 WIB.
Baca juga: UPDATE Gunung Merapi Senin 15 Maret 2021 Pagi : 8 Kali Guguran Lava Pijar 1,2 Km ke Barat Daya
Baca juga: Obyek Wisata di KRB III Gunung Merapi Mulai Dibuka, Begini Penjelasan Disparbudpora Klaten
Menurutnya, saat kerangka ditemukan, tidak ada pakaian yang menempel.
Pihaknya belum bisa menduga pemilik kerangka tersebut.
Sebab, hingga kini belum ada informasi orang hilang di wilayah Cangkringan.
"Sampai sekarang belum ada laporan orang hilang," paparnya.
( tribunjogja / kompas.com )