Apa Itu Ghosting? Ini Penjelasan Ahli

TRIBUNJOGJA.COM - Fenomena Ghosting saat ini tengah ramai diperbincangkan di dunia maya.

Ghosting adalah tindakan seseorang untuk memutus komunikasi secara sepihak pada waktu yang tiba-tiba.

Penjelasan singkatnya, menghentikan hubungan dengan tindakan tidak memberikan penjelasan apapun pada pihak yang di ghosting.

Fenomena ghosting sebenarnya sudah ada sejak dahulu, namun istilah "ghosting" baru popular baru-baru ini.

Tetapi sebenarnya apa yang terjadi sehingga seseorang bisa melakukan tindakan "ghosting" pada orang lain?

Ini penjelasan pemimpin konsultan psikologis di Los Angeles, Amerika Serikat, Jennice Vilhauer, PhD seperti yang dikutip Tribunjogja.com dari https://www.apa.org.

Dalam wawancaranya di laman website Speaking of Psychologys, Vilhauer menjelaskan mengenai mengapa fenomena ghosting dapat terjadi.'

"Saya pikir ketika Anda bertemu seseorang secara online, ada akuntabilitas sosial yang kurang karena Anda sering bertemu orang-orang yang tidak ada di lingkaran sosial Anda yang tidak mengenal orang lain," jelasnya.

Ia mengemukakan juga, bahwa akan lebih mudah bagi seseorang untuk move on apabila mereka berebeda lingkungan.

Menurutnya, Ghosting terjadi karena keinginan seseorang mendapatkan sesuatu yang lebih.

Dengan kata lain, ekspetasi pelaku ghosting tidak dapat dipenuhi oleh korban ghosting.

Vilhauer menjelaskan bahwa tindakan komunikasi di internet seperti mengkonsumsi sesuatu, ketika seseorang tidak puas dengan yang didapatkan, cepat atau lambat pelaku akan segera mencari pengganti.

"Saya pikir orang-orang dalam banyak hal telah mengembangkan apa yang disebut pola pikir konsumerisme seputar kencan, di mana Anda yakin dapat memilih seseorang, Anda bisa menemukan orang berikutnya jika hubungan saat ini tampaknya tidak memenuhi standar ideal Anda," ungkapnya.

Saat ini media kencan online sangat banyak dan mudah ditemui, bahkan juga tidak sulit untuk menemukan seseorang yang penampilannya sesuai dengan kriteria Anda dengan melihat foto.

Namun, sering kali foto yang diperlihatkan berbeda dengan kenyataannya.