Pemkab Kulonprogo Pilih Wilayah Plumbon untuk Rencana Pembangunan TPST, Ini Alasannya
Rencana pembangunan TPST itu mendapatkan penolakan dari sejumlah warga di Pedukuhan Sringkel, kalurahan setempat karena dampak yang ditimbulkan
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Muhammad Fatoni
Kendati demikian kata Joko, pembangunan TPST di Plumbon bisa dipindah ke lokasi lain yang memenuhi syarat.
Baca juga: Pembangunan TPST Plumbon di Kulonprogo dalam Tahap Sosialisasi dan Penyiapan Master Plan
Baca juga: Pemda DIY Minta Dirjen Cipta Karya Selesaikan Problem Pengelolaan Sampah TPST Piyungan
Namun hingga saat ini belum ada alternatif lokasi lain untuk pembangunan TPST sehingga masih ditetapkan di wilayah Plumbon.
"Saat ini kita juga masih melakukan kajian teknis. Pada Mei 2020 lalu kami juga sudah mengadakan sosialisasi dengan memberikan pemahaman kepada warga setempat. Namun pemahaman mereka TPST sama dengan tempat pembuangan akhir (TPA) yang dikhawatirkan ke depannya terdapat tumpukan sampah," terangnya.
Padahal sebenarnya pengelolaan sampah di TPST Plumbon konsepnya sehari selesai tidak boleh ada penumpukan sampah.
Bahkan sampah yang tidak bernilai ekonomis langsung dibakar di insinerator.
Rencana pembangunan TPST Plumbon ini kata Joko bukan tanpa alasan.
Sebab kapasitas TPA Banyuroto di Kapanewon Nanggulan diprediksi pada 2022 sudah penuh.
Dikarenakan tidak hanya menampung sampah di wilayah Wates dan sekitarnya melainkan nantinya juga sampah di kawasan aetropolis. (*)