Pembangunan TPST Plumbon di Kulonprogo dalam Tahap Sosialisasi dan Penyiapan Master Plan

TPST Plumbon dibangun untuk mengatasi permasalahan sampah di kawasan aetropolis di Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA)

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Kulonprogo 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Plumbon yang ada di Kapanewon Temon, Kabupaten Kulonprogo saat ini masih dalam tahap sosialisasi dan penyiapan master plan.

Seperti diketahui TPST Plumbon dibangun untuk mengatasi permasalahan sampah di kawasan aetropolis di Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA). 

Kepala UPT Persampahan, Air Limbah dan Pertamanan, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Kulonprogo, Toni, mengatakan prinsipnya sampah di TPST Plumbon sehari selesai tidak boleh ada penumpukan sampah yang tertinggal terlebih yang tidak bernilai ekonomis. 

"Karena Kulonprogo memiliki tempat pembuangan akhir (TPA) Banyuroto yang sempit. Harapannya dengan adanya TPST Plumbon, sampah yang masuk ke TPA Banyuroto hanya residunya saja karena sebelumnya sudah diolah dan dipilah di TPST," ucapnya saat ditemui, Selasa (22/12/2020). 

Namun, apabila masih didapati sisa sampah yang tidak habis pada saat itu juga harus dibawa ke TPA Banyuroto. 

Terlebih sosialiasi kepada masyarakat kata dia harus memiliki materi dan tujuan yang jelas. 

"Karena dalam penyampaian sosialisasi tidak boleh gegabah dan memiliki tujuan yang benar. Nanti kelebihan dan kekurangan juga akan kami sampaikan," ungkap Toni. 

Dengan luasan TPST Plumbon kurang lebih sekitar 2 hektar dapat menampung sampah sekitar 50-150 ton/hari.

Jumlah tersebut masih terlampau jauh, sebab sampah se-kabupaten Kulon Progo yang masuk ke TPA Banyuroto hanya sekitar 24-31 ton/hari.

Lebih lanjut wujud TPST tersebut bukan berupa hamparan namun berbentuk hanggar yang dikelompok-kelompokan beserta mesin hydrodrive sehingga tempat itu tetap bersih dan tidak berbau. 

Selain pembangunan TPST Plumbon, juga sekaligus dilakukan pengurusan IPAL. 

"Nanti dari septic tank rumah-rumah di kawasan aetropolis baik sebelah barat, utara dan timur akan disambungkan melalui pipa yang juga diolah di TPST itu," terangnya. 

Untuk mengatasi keresahan masyarakat terkait dampak pembangunan TPST Plumbon ke depannya, pihaknya telah mengajak tokoh masyarakat setempat ke Soreang, Jawa Barat untuk melihat mesin dan hasil pengolahan sampah di wilayah tersebut yang tidak berbau dan tidak terjadi penumpukan. 

Terlebih menurut dia, pembangunan TPST perlu dilakukan melihat di sekeliling Bandara YIA sudah banyak bangunan. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved