BREAKING NEWS: Satu RT di Kaliurang Sleman Diberlakukan Lockdown, Puluhan Warga Terpapar Covid-19

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Satu wilayah rukun tetangga (RT), tepatnya di RT 4, Padukuhan Kaliurang Timur Hargobinangun Kapanewon Pakem Sleman diberlakukan pembatasan ketat atau 'lockdown' tingkat RT.

Penyebabnya, karena ada puluhan warga didalamnya terpapar Covid-19.

Kasusnya tersebut, berawal dari hajatan. 

Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo mengatakan, RT 4 di Kaliurang Timur ditetapkan menjadi zona orange dengan resiko penularan sedang.

Sesuai Intruksi Mendagri nomor 3/2021, apabila satu RT ditetapkan zona oranye (6 -10 rumah positif) maka skenario pengendalian dengan menemukan kasus suspek, kontak erat dan melakukan isolasi mandiri.

Baca juga: Guru Agama Menjerit, Tak Masuk Formasi Perekrutan 1 Juta PPPK, Kementerian Lakukan Pembahasan

Selain itu, di wilayah tersebut dilakukan penutupan terhadap tempat bermain anak, maupun tempat umum lainnya.

Bahkan, kata dia, tempat ibadah juga dibatasi. Kecuali sektor esensial.

"Kita lockdown RT," ujar Joko, ditemui saat vaksinasi tahap kedua, untuk petugas publik di Sleman City Hall (SCH), Senin (8/3/2021). 

Menurutnya, lockdown di RT 4 Kaliurang Timur mulai diterapkan sejak kasus pertama merebak, tanggal 22 Februari 2021, dan akan diberlakukan sampai status zonasi berganti dari orange menjadi kuning.

Joko mengatakan, dari total 7.546 RT di Bumi Sembada, zona hijau masih mendominasi (7.073 RT).

Kemudian, disusul zona kuning (472 RT). Sedangkan zona oranye hanya ada satu, yaitu di RT 4 Kaliurang Timur. 

Pihaknya mengaku sudah melakukan tracing atau pelacakan kasus. Menyasar kepada segenap warga di Kaliurang Timur.

"(Tracing) seluruh warga di RT setempat. Bahkan, bukan hanya RT disitu, tapi RT 5 juga. Pokoknya, warga padukuhan Kaliurang Timur, kita lakukan tracing," terang Joko. 

Hajatan 

Wilayah RT 4, Kaliurang Timur, Hargobinangun, Pakem saat ini sedang diberlakukan aturan ketat.

Lurah Hargobinangun, Amin Sarjito mengungkapkan, segala macam aktivitas sosial di masyarakat dihentikan.

Tempat ibadah dibatasi. Bahkan, kumpul-kumpul lebih dari 3 orang tidak diperbolehkan. 

Data per 5 Maret 2021, total ada 22 orang di RT 4 dan 3 orang di RT 5 Kaliurang Timur yang telah terkonfirmasi positif covid-19. Di RT 5 dari jumlah 3 orang, 1 orang sudah sembuh dan 2 orang masih Isolasi.

Sedangkan di RT 4, ada 7 orang yang sudah dinyatakan sembuh, sementara 15 lainnya masih menjalani isolasi. 

Baca juga: Pintu Ruang Tahanan Lupa Dikunci, Polres Gunungkidul Buru Tahanan Kabur dari Mapolsek Gedangsari

Amin mengungkapkan, kasus corona yang berkembang di padukuhan Kaliurang Timur tersebut berawal dari adanya hajatan yang diduga tidak sesuai dengan protokol kesehatan.

"Awal mulanya dari hajatan, tidak sesuai prokes. Ada ibu-ibu, rewang. Setelah selesai hajatan, ada yang bergejala (positif). Kemudian ditracing," terangnya. 

Saat ini masih ada belasan warga Kaliurang Timur yang menjalani Isolasi.

Amin mengungkapkan, bantuan jaminan hidup dalam bentuk sembako sudah diberikan.

Bahkan warga setempat juga ikut bergotong-royong mengumpulkan bahan makanan untuk membantu warga yang sedang menjalani isolasi mandiri.

Menurutnya, sebagian warga menjalani Isolasi dirumah. Sebab, saat ini belum ada selter Isolasi tingkat Kalurahan.

Namun, Amin memastikan pihaknya sudah menggelar rapat, dan nantinya akan segera dibuat selter Isolasi di tingkat Padukuhan. 

Baca juga: Komplotan Pelaku Pembobol ATM di Klaten Diringkus Polisi

Kalurahan Hargobinangun menurutnya memiliki 12 Padukuhan. "Kita sudah rapat dan pak Dukuh semuanya sudah siap untuk membuat selter isolasi di padukuhan. Nanti, segala sarana dan prasarana protokol kesehatan dipenuhi dari Dana Desa," kata Amin.

Penewu Pakem, Suyanto berharap, meskipun program vaksinasi saat ini sedang bergulir, warga diharapkan senantiasa mematuhi Protokol Kesehatan.

Menurut dia, kasus corona di RT 4 Padukuhan Kaliurang Timur, Hargobinangun, Pakem bisa menjadi pembelajaran bersama.

"Ini pengalaman berharga. Bagaimana menjaga prokes itu sangat penting," tuturnya. 

Ia meminta kepada satgas Covid-19 tingkat Kalurahan untuk memberikan edukasi kepada warga agar saling membantu, bergotong royong, dan saling menguatkan dengan memperlakukan pasien positif secara manusiawi.

"Tolong, mereka (yang positif) jangan dikucilkan," ujar Suyanto. (Rif)