Jawa
Tinjau Stasiun Tugu, Menhub Budi Karya Inginkan KRL Dapat Tersambung ke Kutoarjo dan Madiun
Budi Karya berharap pembangunan KRL dapat diteruskan hingga ke Stasiun Kutoarjo, Purworejo (wilayah Barat) dan sampai ke Madiun (wilayah Timur).
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan Kereta Rel Listrik (KRL) relasi Yogyakarta-Solo dalam kondisi baik sebelum Presiden RI Joko Widodo meresmikan Senin (1/3/2021) besok di Stasiun Tugu Yogyakarta.
Dalam kunjungannya, Menteri Budi Karya menjajal langsung perjalanan Solo-Yogyakarta menggunakan KRL hasil produksi konsorsium PT INKA Madiun dengan Bombardier.
Ia didampingi langsung oleh Dirjen Perkretaapian Indonesia Zulfikri, dan Dirut PT KAI Didiek Hartantyo, serta Kepala Stasiun Tugu Yogyakarta Ade Iskandar.
Saat jumpa pers di pintu Utara Stasiun Tugu Yogyakarta, Budi Karya mengatakan KRL dirancang menjadi angkutan masaal masa depan di Indonesia.
Baca juga: KRL Yogya-Solo, Sarana Kereta Api dengan Tampilan Kearifan Lokal
"KRL ini adalah satu angkutan massal masa depan. Setelah Jakarta, Jogja-Solo ini yang pertama kali dilakukan," katanya, kepada wartawan, Minggu (28/2/2021).
Menteri Budi Karya tiba di Stasiun Tugu Yogyakarta sekitar pukul 17.45, ia terlihat meninjau beberapa fasilitas stasiun yang kaitannya dalam penanganan pandemi COVID-19 saat ini.
Ia menjelaskan, walaupun terdapat penambahan stasiun yang semula tujuh dan kini menjadi 11 stasiun, hal itu tidak mempengaruhi hideway dan jarak tempuh KRL.
Bahkan Budi Karya Sumadi mengakui bahwa jarak tempuh KRL Yogyakarta-Solo semakin singkat dari sebelumnya 72 menit kini hanya dapat ditempuh dengan waktu sekitar 62 menit.
"Kecepatannya meningkat dari 72 menit menjadi 68 menit. Keretanya relatif tidak ada guncangan. Dan saya senang sekali jumlah penumpang juga naik," jelas Budi Karya Sumadi.
Ia turut berterimakasih atas kinerja PT KAI dan Ditjen Perkeretaapian yang telah memberikan pelayanan baik kepada masyarakat.
"Bahwa ini menunjukan negara hadir dan terus meningkatkan pelayanan," imbuh dia
Budi Karya berharap pembangunan KRL dapat diteruskan hingga ke Stasiun Kutoarjo, Kabupaten Purworejo (wilayah Barat) dan sampai ke Madiun (wilayah Timur).
Baca juga: Mengenal Lebih Dekat KRL Yogya - Solo, KRL Pertama yang Beroperasi di Luar Jabodetabek
Apabila hal tersebut dapat direalisasikan, bukan tidak mungkin pekerja asal Madiun dapat pergi-pulang dari Madiun ke Yogyakarta dalam sehari.
"Harapannya KRL diteruskan ke Kutoarjo wilayah Barat dan ke Timur sampai madiun. Jadi bisa dibayangkan seorang asal madiun bisa pulang sehari kerja di Jogja atau sebaliknya," tambahnya.
Selain memastikan pelayanan KRL, Menhub Budi Karya Sumadi juga mengapresiasi pelayanan KAI dalam upaya penanganan COVID-19 berupa penggunaan alat skrining COVID-19 buatan UGM bernama GeNose.
Menurutnya penggunaan GeNose di Stasiun Tugu Yogyakarta jauh lebih baik dari sebelumnya.
"Saya lihat sudah lebih baik, space lebih luas. Artinya masukan-masukan dari semua ahli ditampung dan dilaksanakan," paparnya.
Sebelum bertolak ke Stasiun Tugu Yogyakarta, Menhub Budi Karya Sumadi bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming terlebih dahulu meninjau progres Revitalisasi Terminal Tipe A Tirtonadi di Solo, Jawa Tengah, yang tidak hanya menjadi simpul transportasi tetapi juga akan menjadi pusat kegiatan sosial dan ekonomi di kota Solo.
“Ada potensi yang luar biasa dari Terminal Tirtonadi, dengan adanya suatu upaya pembangunan function hall, sport center, dan kegiatan lainnya yang bisa dimanfaatkan masyarakat,” kata Budi.
Baca juga: KRL Jogja-Solo Resmi Beroperasi Penuh Mulai Hari Ini: Berikut Jadwal, Tarif dan Stasiun yang Dilalui
Menhub menyampaikan, Terminal Tirtonadi memiliki konsep integrasi antarmoda yang baik karena sudah terhubung dengan Stasiun Kereta Api Solo Balapan dengan dibangunnya jembatan penghubung (sky bridge), dan ke depannya akan juga menjadi pusat kegiatan masyarakat.
“Oleh karenanya kami ingin kerja sama pemerintah pusat dan daerah bisa berjalan dengan baik dan dapat dijadikan contoh bagi kota-kota lainnnya,” ucap Menhub.
Secara khusus, lanjut Menhub Budi Karya, dirinya bersama Gibran juga meninjau langsung perlintasan KA sebidang Simpang Joglo yang dinilai kerap menimbulkan kemacetan panjang.
Dirinya berkomitmen dalam kurun waktu dua tahun revitalisasi Simpang Joglo dapat diselesaikan.
"Secara khusus tadi saya meninjau simpamg joglo bersama walikota. Dalam dua tahun harapannya bisa kami selesaikan. Perbaikan itu, bahwa ketinggian setinggi enam meter dan itu akan kami langsungkan, panjang break kurang 3 kilometer," tegas Budi Karya Sumadi.
Ia menginginkan masing-masing kota dapat tersambung oleh KRL, sehingga pelayanan angkutan massal di Indonesia sesuai harapan masyarakat.( Tribunjogja.com )