Penjelasan BPPTKG Yogyakarta Kondisi Gunung Merapi Setelah Keluarkan Awan Panas Guguran
Gunung Merapi (2.968 mdpl) kembali mengeluarkan awan panas guguran pagi ini (Rabu, 24/2/2021) pukul 06.31 WIB.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Iwan Al Khasni
Pada periode ini, terjadi hujan di Gunung Merapi. Angin bertiup sedang ke arah timur laut.
"Volume curah hujan 4 mm per hari," imbuh Hanik.

Adapun kegempaan yang terjadi antara lain 21 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-45 mm dan durasi 12-99 detik serta 1 kali gempa hembusan dengan amplitudo 20 mm dan durasi 12 detik.
Hanik menyampaikan, Gunung Merapi sampai saat ini masih berstatus siaga (level III).
Potensi bahaya saat ini, kata Hanik, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Hanik menyampaikan, daerah di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari.
"Diharapkan dapat berlangsung seterusnya. Namun, jika terjadi perkembangan erupsi yang mengarah ke daerah tersebut setidaknya masyarakat sudah memanfaatkan waktu yang ada dengan baik.
"Hal ini sesuai dengan konsep living harmony dengan Merapi," tandasnya. ( Tribunjogja.com | Uti )