Gandeng BBTKLPP Yogyakarta, Dinkes Bantul Gelar Swab ASN Massal
Untuk mempercepat hasil, Dinkes Kabupaten Bantul menggandeng Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP).
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul mengadakan swab PCR bagi ASN.
Untuk mempercepat hasil, Dinkes Kabupaten Bantul menggandeng Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP).
Swab massal tersebut dilakukan menyusul adanya paparan COVID-19 di salah satu OPD di Bantul.
Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bantul, Sri Wahyu Joko Santosa menargetkan ada 300 ASN yang mengikuti swab PCR massal tersebut.
Baca juga: Dinas PUP ESDM DIY Lakukan Perbaikan Tiga Jembatan di Bantul dan Gunungkidul
Namun hingga siang hari baru ada 170 pendaftar.
"Jumlahnya masih bisa meningkat, target kami ada 300 ASN. Hasilnya paling keluar nanti malam," katanya, Rabu (24/02/2021).
Swab PCR tersebut dilaksanakan di halaman Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul.
Tujuannya agar menekan penyebaran COVID-19 di kalangan ASN.
Peserta tidak hanya dari satu OPD saja, tetapi dari beberapa OPD.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Agus Budi Raharja menerangkan BBTKLPP memiliki mobil laboratorium bergerak surveilans yang memiliki kapasitas besar.
Sehingga mempercepat proses pemeriksaan spesimen.
Baca juga: Besok Gladi Bersih, Persiapan Venue Pelantikan Bupati dan Wabup Klaten Ditarget Rampung Hari Ini
"Dinas Kesehatan juga punya, tetapi cuma bisa 50 saja. Kalau yang BBTKLPP ini bisa mencapai 100 sekali periksa, sehingga mempercepat pemeriksaan," terangnya.
Ia melanjutkan jika terjadi penularan yang cukup masif di desa, pihaknya juga siap menerjunkan mobil laboratorium bergerak surveilans. Sehingga proses tracing akan semakin cepat.
Kunci penanganan COVID-19 adalah 3T, tracing, testing, dan treatment.
Semakin cepat testing dan tracing dilakukan, maka treatment juga semakin cepat. Apalagi Kabupaten Bantul sudah memiliki shelter kalurahan.
Sementara itu, Kepala BBTKLPP Yogyakarta, Irene menambahkan laboratorium bergerak surveilans dapat melakukan 3 kali pemeriksaan. Sehingga target 300 spesimen bisa terpenuhi.
"Tujuannya supaya tracing lebih cepat, sehingga bisa memutus penyebarannya. Alat ini baru pertama kali digunakan di Bantul, nantinya alat ini bisa digunakan di Jateng-DIY," tambahnya. (maw)