Besok, PBTY XVI 2021 Bakal Dibuka Secara Virtual di Kanal YouTube dan Instagram

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) XVI 2021 bakal dibuka secara virtual mulai Sabtu (20/2/2021) pukul 17.30.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
pixabay
Ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) XVI 2021 bakal dibuka secara virtual mulai Sabtu (20/2/2021) pukul 17.30.

Wakil Gubernur DIY, Paku Alam X direncanakan akan membuka acara tahunan tersebut.

"Agenda dalam perayaan Tahun Baru Imlek 2572  ini siap digelar 7 hari, sampai dengan puncaknya pada perayaan Cap Go Meh, Jumat (26/2/2021),” tutur Ketua Jogja Chinese Art and Culture Centre (JCACC) yang juga Wakil Ketua Umum Panitia PBTY XVI 2021, Tandean Harry Setio, Jumat (19/2/2021).

Baca juga: Ada 5 Pemain Baru di PSS Sleman, 9 Pemain Lokal Skuad 2020 Sudah Resmi Dilepas

Ia menyebutkan, agenda hari pertama bakal dibuka dengan bumper opening. 

Acara hari pertama dimeriahkan oleh penampilan seni Fu Qing Yogya dengan Tarian Yuek Yuen Hwa Hao.

Agenda kemudian dilanjutkan Tarian Beksan Adhaninggar Kelasworo oleh Pujokusuman.

Ada juga penampilan barongsai yang cukup meriah untuk disaksikan.

"Kemudian dari pukul 18.15 ada Webinar bersama Udaya Halim, selaku Pendiri Museum Benteng Heritage & Presiden Persaudaraan PERTIWI,” tambahnya.

Ia mengungkapkan, Udaya Halim akan membicarakan beberapa hal, khususnya yang berkaitan dengan asal-usul perayaan Imlek.

Sementara, Ketua Acara PBTY XVI-2021, Subekti Saputro Wijaya, menambahkan webinar tersebut sampai dengan pukul 20.15.

“Acara langsung dilanjutkan dengan penampilan Sanggar Hokya Traditional Dance, Tari Sekar Jagad, Reog Kendhang, Tari Jaranan Sentherewe, live music, barongsai, wayang potehi, cooking class dan lainnya,” tutur pria yang akrab disapa Bekti itu.

Ditanya mengenai penampilan barongsai di tempat umum, Bekti mengakui PBTY kali ini tidak akan menampilkan atraksi itu di depan publik.

Sehingga, semua agenda bakal disiarkan secara langsung via YouTube dan Instagram @pekanbudayationghoayogyakarta.

Baca juga: BPD DIY Syariah Kembangkan Layanan Sedekah Digital

“Kami tidak mau membuat kerumunan. Karena jika ada atraksi barongsai, pasti akan ada kerumunan,” ujarnya lagi.

Harry berharap, konsep virtual atau daring ini tetap memberikan kontribusi positif yang besar bagi masyarakat sekitar, baik dalam hal hiburan, pengenalan dan pelestarian budaya.

“Kami memang tidak ingin ini ditiadakan. Jadi kami adakan virtual. Bagaimanapun tetap harus dilaksanakan agar tahun depan tetap bisa ada. Ini cara untuk melestarikan budaya,” tandasnya. (ard)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved