Peringatan Dini Bahaya Banjir, BPBD DIY Waspadai Kali Celeng Hingga Bendungan Kritis
Peringatan dini bahaya banjir di beberapa wilayah termasuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai Kamis 18-19 Februari dari Badan Meteorologi
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
"Air di kali Celeng meluap sampai ke jalan. Tapi sekarang sudah surut," tambahnya.
Danang menambahkan, selain mewaspadai luapan kali Celeng, pihaknya juga mengantisipasi sungai Pucung di Kabupaten Bantul.
Sementara dari segi kesiapan logistik, Danang menegaskan untuk saat ini kecupukan logistik BPBD DIY apabila terjadi kondisi darurat atau bencana masih tercukupi.
Termasuk kesiapan dari postur anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) untuk penanganan bencana juga masih memenuhi.
"Logistik ada, tapi kami belum bisa menyebutkan. Yang jelas nanti kalau ada evakuasi banjir masih bisa mencukupi," jelasnya.
Jika mengacu pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DIY 2021, total anggaran BTT tahun ini sebesar Rp 66 miliar.
Waspadai Bendungan Kritis
Selain mewaspadai banjir bandang, BPBD DIY juga terus berkoordinasi dengan Dinas PUP ESDM DIY untuk memastikan kondisi bendungan yang berada di perairan sungai wilayah DIY.
Danang mengatakan, bendung Mergangsan di Surokarsan, Kota Yogyakarta saat ini memang dalam kondisi kritis.
Untuk itu dirinya mengimbau kepada warga masyarakat agar selalu waspada apabila terjadi luapan sungai selama bulan Februari ini.
"Sekarang kan potensinya sudah di depan mata. Kalau ada warga yang memiliki insting kewaspadaan, angin kencang di mana saja, kalau ada potensi ekstrem, sadari potensi lingkunga sekitar dan mencari tempat lebih aman," jelasnya.
Baca juga: Hujan Deras Seharian, Rentetan Pohon Tumbang Terjadi di Gunungkidul
Meski telah berkoordinasi dengan Dinas PUP ESDM, BPBD DIY belum memastikan di mana saja bendungan yang sudah termasuk dalam kondisi kritis.
"Jadi kalau bendungan itu kan ada dua fungsinya, ada yang untuk menahan air lalu dibuang, ada yang untuk aliran irigasi. Kami mengimbau warga, apabila melihat retakan pada tanah atau dinding bendungan segera menjauh," papar Danang.
Pihaknya menekankan supaya masyarakat tetap waspada. Pengaktifan Desa Tangguh Bencana (Destana) menurutnya menjadi kunci meminimalisir dampak banjir dan sejenisnya.
"Tentu dalam Destana itu kan ada Tagana, Pramuka Siaga dan lainnya. Bukan hanya dua hari saja, mereka akan siaga hingga sampai Maret nanti," tegasnya. (hda)