Berawal dari Nyinyiran Netizen, Skater Perempuan Bunga Dwi Nawang Wulan Tunjukan Kelihaiannya
"Ya dulu itu saya cuma poser (orang yang foto dengan papan skate, tapi tidak bermain), terus banyak yang komen 'halah foto doang, main gak bisa'
Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bermain skateboard biasanya bdikaitkan dengan olahraga pria.
Namun itu tidak berlaku bagi Bunga Dwi Nawang Wulan, skater perempuan berhijab yang sudah bermain sejak akhir 2019 lalu.
Hingga kini hampir setiap hari Bunga bermain skateboard di lapangan Denggung, atau hanya sekadar mengajari rekan-rekannya di sana.
Awalnya Bunga hanya suka berfoto dengan papan skate, lalu foto yang telah diambilnya diunggah ke media sosial pribadi.
Seiring dengan waktu, komentar bernada negatif turut memenuhi kolom komentarnya, Bunga yang merasa kesal tidak tinggal diam, ia mulai datang ke lapangan Denggung di mana banyak orang-orang bermain skateboard.
"Ya dulu itu saya cuma poser (orang yang foto dengan papan skate, tapi tidak bermain), terus banyak yang komen 'halah foto doang, main gak bisa' dari sana saya termotivasi mulai belajar," ujar Bunga.
Baca juga: UPDATE Covid-19 DI Yogyakarta: Bertambah 135 Kasus Baru, 5 Pasien Dilaporkan Meninggal
Di lapangan itu Bunga hanya membawa papan skateboard tanpa tahu cara menggunakannya, lalu lambat laun ia meminta seseorang untuk mengajarkannya bermain.
Kemampuannya tersebut semakin meningkat, Bunga semakin mengenal banyak skater di Yogyakarta.
Baginya, bermain skateboard juga sebagai media untuk mencari teman dan mengisi waktu dengan kegiatan positif.
Tribun Jogja berkesempatan menemui Bunga, Senin (15/2/2021) ketika di Lapangan Denggung, namun dirinya tidak ikut berlatih dengan teman-teman, lantaran baru saja mengalami cedera pada hari sebelumnya.
Ia baru saja jatuh dan tulang ekornya terbanting ke lantai yang ia gunakan untuk bermain skateboard.
"Jatuh kayak gitu sudah gak terhitung berapa kali, pernah bagian dengkul saya ini geser," katanya.
Kali ini Bunga hanya ikut memantau dan memberi saran pada rekannya yang baru-baru untuk jadi lebih mahir bermain.
Di samping bermain skateboard, ia juga harus mengikuti kuliah di jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY).
Pengalamannya selama berkuliah disambi bermain skateboard di waktu senggang, membuatnya sering ditanya dosen, karena Bunga kadang terlihat ngantuk dan kelelahan.
"Dulu pulang kuliah langsung ke Denggung, bahkan waktu istirahat kuliah juga nyempetin buat main skateboard," kata Bunga sambil tertawa.
Di sisi lain beberapa dosennya mengenal Bunga yang hobi bermain skateboard, bahkan diceritakannya, dosen tersebut sering melihat Bunga bermain dari unggahannya di media sosial.
"Ada juga dosen bolehin main skateboard, tapi tetap minta aku untuk menyelesaikan kuliah," imbuhnya.
Dukungan dan Nyinyiran
Perjalanannya bermain skateboard di Yogyakarta tidak serta merta jalan yang ditempuh Bunga mulus-mulus saja.
Terkadang ia juga harus menerima nyinyiran, hal itu kerap ditemukannya di akun Instagramnya @bungakalola dan Tiktok @bungakalola___.
Ia menilai komentar-komentar negatif itu datang, karena dirinya seorang perempuan yang disangka mencari perhatian pria dengan bermain skateboard.
"Ada yang bilang 'caper ya', 'nyari perhatian cowok ya', padahal ya memang hobi, aku belajar skateboard itu ya serius," kata perempuan asli Palu, Sulawesi Tengah itu.
Selama ini Bunga tidak pernah merespon ujaran kebencian itu, ia sadar jika hal itu hanya tidak akan ada habisnya, dan hanya buang waktu ketika ditanggapi.
Tapi tidak bisa disangkal jika hal itu acap membuat Bunga sakit hati, jika sudah begitu Bunga mengaku hanya bisa menertawakannya.
Di lain hal, dukungan juga mengalir untuk Bunga, kata-kata positif itulah yang terus membuatnya berlatih menjadi lebih baik dari hari ke hari.
Seperti ia pernah mengunggah beberapa video bermain skateboard sambil mengenakan gamis, di sana ia melakukan gerakan ollie dengan lihai.
Orangtua Akhirnya Mendukung
Semenjak awal bermain skateboard, Bunga tidak didukung oleh orang tuanya di Palu, ia selalu diminta untuk fokus kuliah dan mendapat gelar sarjana.
Setelah itu bekerja kantoran seperti kebanyakan orang melakukannya.
Tapi bagi Bunga, bekerja sudah dilakukannya bahkan ketika awal kuliah.
Keahliannya dalam desainer grafis membuat Bunga bekerja paruh waktu di sebuah perusahaan percetakan.
Walau tidak lama, ia keluar karena lagi-lagi memilih fokus untuk belajar skateboard.
Dan siapa sangka, Bunga dengan keahlian skaternya bisa meraup rupiah dari sponsor yang mau mengiklan padanya di media sosial.
Baca juga: Pelantikan Walikota dan Wakil Walikota Terpilih Kota Magelang Ditunda
Ia sering mendapat tawaran iklan dari brand lokal, biasanya produk tersebut berupa baju kaos.
"Pas udah tahu kalau aku bisa survive dengan skateboard, baru didukung sama orangtua," ungkap Bunga.
Tanpa disangka, Bunga juga mempelajari editing video untuk mendukung pekerjaannya membuat iklan.
Meski ia mengaku tidak terlalu mahir mempelajari mata kuliah di kampus, namun ia cukup mahir menggunakan perangkat editing.
Nama: Bunga Dwi Nawang Wulan
TTL : Yogyakarta, 25 Agustus 1999
Tinggi: 150 cm
Bb : 57 kg. (tsf)