Kota Yogya
Libur Imlek, Kawasan Malioboro Mulai Dipadati Kendaraan dan Wisatawan Lokal
Sejak petang, kawasan Malioboro sudah dipadati kendaraan dan wisatawan lokal.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sejak petang, kawasan Malioboro sudah dipadati kendaraan dan wisatawan lokal.
Sebagian besar wisatawan terlihat berjalan-jalan menyusuri pedestrian Malioboro.
Dari pantauan Tribunjogja.com, rata-rata wisatawan tertib menggunakan masker, baik masker kain maupun medis.
Kendaraan yang melewati Jalan Malioboro juga berjalan cukup lambat mengingat banyaknya volume kendaraan yang melaju.
Banyak dari pengendara roda empat harus mencari parkir cukup jauh karena sebagian besar sudah penuh.
Baca juga: Libur Imlek, Wisatawan di Malioboro Dibatasi 700 Orang per Hari
Bagi pengendara roda dua, mereka bisa memarkir kendaraan di Taman Parkir Abu Bakar Ali.
Seorang wisatawan, Adnan Abdul mengatakan dirinya senang akhirnya bisa ke Yogyakarta lagi.
Sebab, selama ini, ia tidak bisa bepergian karena masih khawatir dengan pandemi virus corona.
“Senang sih rasanya bisa ke Yogyakarta lagi. Kangen kan sama suasana Yogya. Jadi memang mau backpacker saja, liburan beberapa hari,” katanya kepada Tribunjogja.com, Jumat (12/2/2021).
Ia mengatakan, dirinya sudah tidak terlalu khawatir dengan pandemi karena masyarakat juga pasti paham dengan protokol kesehatan (prokes).
“Saya lihat dari tadi di Malioboro, di sini lebih tertib. Rata-rata pengunjung juga pada pakai masker kan. Enggak ada yang mau kena COVID-19,” bebernya lagi.
Kata Adnan, di Malioboro juga sudah dilengkapi dengan alat pengukur suhu dan tempat cuci tangan yang bisa dimanfaatkan pengunjung.
Baca juga: PSTKM, Penurunan Pengunjung Malioboro Mencapai 50 Persen
“Ya itu sudah cukup juga kalau mau jaga diri dari COVID-19. Bagi saya, kita kan enggak berkerumun di sini, tapi jalan dan enggak ngobrol sama orang tidak dikenal. Mudah-mudahan aman,” bebernya.
Adnan ke Yogyakarta menggunakan kereta api dari Surabaya dan mengikuti prosedur pengecekan tes rapid antigen.
Menurutnya, harga tes memang agak mahal, setengah dari harga tiket kereta, tapi itu perlu dilakukan untuk kesehatan diri sendiri.
“Memang sudah niat liburan, ikutin saja prosedurnya. Mumpung ada waktu. Duitnya juga siap. Siang ini sampai, terus muter-muter saja baru sore ke Malioboro,” tambahnya. ( Tribunjogja.com )