Keutamaan Membaca Surat Al Kahfi di Hari Jumat: Diampuni Dosa hingga Dijaga dari Gangguan Setan

Satu di antara banyak amalan Sunnah Rasulullah SAW di Hari Jumat adalah membaca surat Al Kahfi.

Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Muhammad Fatoni
ist
Ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM - Hari Jumat menjadi hari raya mingguan umat muslim yang menyimpan banyak keutamaan

Rasulullah teramat memuliakan Hari Jumat dan sudah banyak riwayat yang membahas tentang keutamaan Hari Jumat.

Satu di antara banyak amalan Sunnah Rasulullah SAW di Hari Jumat adalah membaca surat Al Kahfi.

Surat Al Kahfi merupakan salah satu Surat dalam Alquran yang memiliki banyak manfaat dan keutamaan jika umat islam mau mengamalkan maupun membaca bahkan jika mau menghafalnya.

Surat Al Kahfi atau Ashabul kahfi merupakan surat ke-18 dalam  Alquran yang terdiri atas 110 ayat.

Surat Al Kahfi ini juga terdapat dalam Alquran juz 15 dan di awal juz 16 .

Hari Jumat, Yuk Baca Surat Al Kahfi. Berikut Bacaan dan Keutamaan Surat Al Kahfi Ayat 1-10

Kerjakan di Awal Waktu, Berikut Tata Cara Sholat Dhuha Beserta Doa dan Terjemahannya

Surat Al Kahfi termasuk dalam golongan surat Makiyyah  atau surat yang diturunkan di kota Makkah.

Rasullulah SAW menganjurkan umatnya untuk membacanya di hari Jumat atau malam Jumat.

Sunnah membaca surat Al Kahfi pada malam Jum’at atau pada hari Jumatnya.

Dan malam Jumat diawali sejak terbenamnya matahari pada hari Kamis.

Ilustrasi berdoa menjelang pergantian tahun baru 2021
Ilustrasi berdoa menjelang pergantian tahun baru 2021 (Ke)

Kesempatan ini berakhir sampai terbenamnya matahari pada hari Jumatnya.

Imam Al-Syafi'i rahimahullah dalam Al-Umm menyatakan bahwa membaca surat al-Kahfi bisa dilakukan pada malam Jum'at dan siangnya berdasarkan riwayat tentangnya. (Al-Umm, Imam al-Syafi'i: 1/237).

Berikut beberapa keutamaan membaca surat Al Kahfi di Hari Jumat:

1. Menghindarkan diri dari fitnah Dajjal

Umat islam yang membaca surat Al Kahfi pada Hari Jumat akan menghindarkan dari fitnah Dajjal.

Nabi Muhammad SAW bahkan bersabda bahwa  jika seorang manusia rajin membaca surat Al Kahfi tidak hanya di hari Jumat saja maka dia akan terhindar dari fitnah Dajjal.

Dari hadist Ibnu Umar R.A, berkata:

مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ سَطَعَ لَهُ نُوْرٌ مِنْ تَحْتِ قَدَمِهِ إِلَى عَنَانِ السَّمَاءَ يُضِيْءُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَغُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ

“Siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua jumat.” (HR. Abu Bakr bin Mardawaih)

Dajjal diketahui merupakan satu diantara tanda-tanda kiamat. Diriwayatkan dalam sebuah hadist bahwa:

“Dajjal tidak akan muncul sehingga manusia melupakannya dan para Imam meninggalkan untuk mengingatnya di atas mimbar-mimbar.” (HR Ahmad).

Dajjal sebagaimana diceritakan memiliki satu mata di dahinya.  Di dahinya juga terukir tulisan “Kaf Fa Ro” yang artinya “Kafir”.

“Maka barangsiapa di antara kamu yang mendapatinya (mendapati zaman Dajjal) hendaknya ia membacakan atasnya ayat-ayat permulaan surat Al Kahfi.” (HR Muslim)

“Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat dari permulaan surat Al Kahfi, maka ia dilindungi dari Dajjal.” (HR Muslim)

“Barang siapa diantara kalian yang mendapatinya (dajjal), hendaklah dia membacakan ayat-ayat pembuka surah Al-Kahfi kepadanya, karena bacaan itu melindungi kalian dari fitnahnya (dajjal tersebut). ” (HR. Abu Daud).

Musaf Alquran
Musaf Alquran (Tribunjogja.com | Iwan al Khasni)

Imam Nawawi juga menjelaskan bahwa pada awal-awal surat Al Kahfi itu tedapat keajaiban-keajaiban dan tanda-tanda kebesaran Allah. Sebagaimana yang disebutkan dalam QS Al Kahfi ayat 102:

 Fitnah Dajjal sangatlah kejam serta dapat membawa kita kepada kesesatan dan siksa neraka Jahanam.

Akan tetapi, jika kita rutin dan istiqomah membaca surat Al Kahfi, maka akan bisa mencegah kita terjebak dengan kemudharatan Dajjal.

Hal tersebut diperkuat oleh hadist- hadist berikut ini :

“Barang siapa membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat, maka Dajjal tidak bisa memudharatkannya.” (HR Dailami).

“Maka barangsiapa di antara kamu yang mendapatinya (mendapati zaman Dajjal) hendaknya ia membacakan atasnya ayat-ayat permulaan surat Al Kahfi.” (HR Muslim)

“Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat dari permulaan surat Al Kahfi, maka ia dilindungi dari Dajjal.” (HR Muslim)

“Barang siapa diantara kalian yang mendapatinya (dajjal), hendaklah dia membacakan ayat-ayat pembuka surah Al-Kahfi kepadanya, karena bacaan itu melindungi kalian dari fitnahnya (dajjal tersebut). ” (HR. Abu Daud).

Imam Nawawi juga menjelaskan bahwa pada awal-awal surat Al Kahfi itu tedapat keajaiban-keajaiban dan tanda-tanda kebesaran Allah. Sebagaimana yang disebutkan dalam QS Al Kahfi ayat 102:

أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا عِبَادِي مِنْ دُونِي أَوْلِيَاءَ

“Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku?…” (Qs. Al Kahfi: 102)

2. Mendapatkan Ridho dari Allah SWT dan Diterangi Cahaya

Membaca surat Al Kahfi dapat mendekatkan kita pada ridho Allah dan mendapatkan cahaya keberkahan dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadist bahwa Rasullullah SAW bersabda :

 “Siapa yang membaca surat Al Kahfi, maka jadilah baginya cahaya dari kepala hingga kakinya, dan siapa yang membaca keseluruhannya maka jadilah baginya cahaya antara langit dan bumi.” (HR Ahmad).

"Barangsiapa membaca surat Al Kahfi pada malam Jumat, maka dipancarkan cahaya untuknya sejauh antara dirinya dia dan Baitul 'atiq." (Sunan Ad-Darimi, no. 3273. Juga diriwayatkan al-Nasai dan Al-Hakim serta dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no. 736)

Dalam riwayat lain masih dari Abu Sa’id al-Khudri R.A disebutkan;

"Barangsiapa membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, maka akan dipancarkan cahaya untuknya di antara dua Jum'at." (HR. Al-Hakim: 2/368 dan Al-Baihaqi: 3/249).

Ibnul Hajar mengomentari hadist ini dalam Takhrij al-Adzkar, “Hadits hasan”. Beliau menyatakan bahwa hadist ini adalah hadist paling kuat tentang surat Al-Kahfi. Syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam Shahih al-Jami’, no. 6470)

Keutamaan Hari Jumat, Berikut Amalan dan Bacaan Doa yang Bisa Dilakukan Umat Muslim

Berdoa di Hari Jumat Setelah Ashar Merupakan Waktu Mustajab untuk Berdoa

3. Diampuni Dosanya oleh Allah SWT

Diriwayatkan dalam sebuah hadist bahwa Rasullulah SAW bersabda bahwa

"Siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua Jumat.’”

Al-Mundziri berkata:  hadist ini diriwayatkan oleh Abu Bakr bin Mardawaih dalam tafsirnya dengan isnad yang tidak apa-apa. (Dari kitab at-Targhib wa  al- Tarhib: 1/298)”

Ilustrasi perempuan berdoa
Ilustrasi perempuan berdoa (wallpaperdp / ISLAMPOS tribunmanado.co.id)

4. Dijaga dari gangguan setan

Sebuah hadist yang oleh Ibnu Mardawaih dari Abdullah bin Mughaffal, bahwa sebuah rumah yang selalu dibacakan surat Al Khafi dan surat Al Baqarah maka rumah itu tidak akan dimasuki setan sepanjang malam tersebut.

5. Disinari Cahaya Kebaikan

Umat islam yang membaca surat Al Kahfi baik di hari Jumat atau malam Jumat akan diberikan pahala dan ganjaran serta disinari oleh cahaya kebaikan.

Cahaya tersebut akan diberikan Allah SWT di hari kiamat dan cahaya tersebut akan memancar dari kedua telapak kakinya hingga sampai ke langit. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat AL Hadid ayat 12 yang berbunyi

يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَى نُورُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ

“Pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka.” (Qs. Al-Hadid: 12)

Sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id al-Khudri Juga menyebutkan bahwa dari Rasullulah SAW bersabda:

مَنْ َقَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمْعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ فِيْمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيْقِ

“Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada malam Jum’at, maka dipancarkan cahaya untuknya sejauh antara dirinya dia dan Baitul ‘atiq ( Ka'bah) .” (Sunan Ad-Darimi, no. 3273. Juga diriwayatkan al-Nasai dan Al-Hakim serta dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no. 736)

( tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved