LPPM UIN Sunan Kalijaga Launching Warung Terpadu Warga Binaan di Kasihan Bantul
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UIN Sunan Kalijaga (Suka) Yogyakarta melaunching Warung Terpadu, terletak di Jalan Bantul
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UIN Sunan Kalijaga (Suka) Yogyakarta melaunching Warung Terpadu, terletak di Jalan Bantul km 6,5.
Tepatnya di Pos Keamanan RT 04, Dusun Nyemengan, Desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, pada Sabtu (6/2/2021).
Warung Terpadu Warga RT 04, Dusun Nyemengan, Desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul ini merupakan binaan LPPM UIN Suka, yang telah beroperasi beberapa saat.
Hadir dalam acara launcing secara virtual ini, Ketua Pusat Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) UIN Suka, Muhrisun, BSW., MSW., Ph.D., Ketua Pusat Pengadian Masyarakat (PPM), Trio Yonathan Tejo Kusumo, S.T., M.T., Dosen Pembimbing Lapangan, Noor Saif Muhammad Mussafi, S.Si., M. Sc., (yang mengikuti secara virtual dari Malaysia), Drs. Abdul Rozak, M. Pd., Dr. Musthofa, S. Ag., M. Si., Kepala Dusun Nyemengan, Yanto, Ketua RT 04, Jumono, dan segenap warga Dusun Nyemengan.
• BMW Indonesia Luncurkan New BMW X1 untuk Pelanggan Setia di Wilayah Yogyakarta
Dalam sambutan sebelum melaunching warung terpadu, Trio Yonathan menyampaikan, warung terpadu warga Dusun Nyemengan ini sudah beroperasi beberapa bulan.
Ada sekitar 20 orang yang mengakses dan mengelola Warung Terpadu ini dengan beraneka dagangan kerajinan tangan, hasil kebun, dan makanan olahan para warga Dusun Nyemengan.
Ia menuturkan, dibukanya warung terpadu dengan slogan “Warung Terpadu untuk Kemandirian Warga” ini berawal dari didirikannya pos penanganan pandemi Covid-19.
Di awal pandemi, banyak warga binaan LPPM UIN Sunan Kalijaga yang dirumahkan dari tempat mereka bekerja. LPPM kemudian menghimpun donasi untuk membantu kebutuhan rumah tangga para warga binaan.
Salah satu donasi terbesar adalah dari Noor Saif (Dosen Fakultas Saintek UIN Suka/Pemilik Pamela dan juga Dosen Pembimbing Lapangan, yang saat ini masih melanjutkan studi Doktoralnya di Malaysia).
Saif menyumbangkan dana zakatnya dan berkeinginan agar zakatnya ini menjadi zakat produktif (tidak habis untuk kebutuhan konsumsi, tetapi bisa berkembang).
Maka agar dana tidak habis hanya untuk keperluan konsumtif, LPPM UIN Suka melakukan pendampingan untuk mengembangkan sebagian dari donasi.
Pada awalnya ada sebagian warga yang berinisiatif menanam pepaya memanfaatkan tanah di bahu jalan sepanjang pedukuhan, ada lagi yang membuat makanan olahan.
• Bangkitkan Sektor Wisata di Masa Pandemi, Badan Otorita Borobudur Mulai Yakinkan Wisatawan
Sementara sebelum pandemi sudah ada warga yang membuat kerajinan tangan memanfaatkan sampah non organik menjadi produk-produk yang layak jual, seperti tas belanja, tempat cucian, planterbag, dan lain-lain.
Selain melakukan pendampingan kepada warga untuk mengembangkan berbagai produk home industri.