Kesehatan
Tes PCR Dianggap Paling Akurat Deteksi COVID-19
Pemeriksaan lewat swab PCR dilakukan dengan mengambil sampel usap di hidung dan tenggorokan.
TRIBUNJOGJA.COM - Peneguhan diagnosa COVID-19 saat ini masyarakat disuguhkan oleh tiga alat deteksi cepat yakni swab PCR, rapid antigen dan rapid antibodi.
Ketiganya bisa dianggap mampu mendeteksi seseorang terpapar -19 atau tidaknya.
Namun swab PCR sampai saat ini dianggap paling mendekati akurat.
Sebab antigen virus bisa dideteksi setelah beberapa hari setelah tertular.
Sedangkan antibodi akan terbentuk setelah 7 atau 14 hari setelah terpapar.
Hal itu dikemukakan oleh dokter spesialis patologi klinik dari Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM dr. Titien Budhiaty, M.Sc., Sp.PK., dalam diskusi yang bertajuk Rapid Antibodi, rapid Antigen dan PCR apa bedanya?, Kamis (29/1/2021).
• Dokter Spesialis Patologi RSA UGM: Perjalanan Covid-19 di Tubuh Bisa Dilihat dari Rapid Tes dan PCR
Seperti diketahui, pemeriksaan lewat swab PCR dilakukan dengan mengambil sampel usap di hidung dan tenggorokan.
Rapid antigen dilakukan dengan mengambil hasil usap di hidung.
Sedangkan rapid antibodi dilakukan dengan mengambil darah si pasien.
Titien menjelaskan bahwa ketiga alat deteksi cepat COVID-19 ini sebenarnya bertujuan untuk mengetahui perjalanan penyakit COVID-19 yang masuk ke dalam tubuh seseorang.
Bagaimana Cara Agar Tidur Lebih Nyenyak ? Bisa Gunakan Bantal Herbal, Begini Cara Membuatnya |
![]() |
---|
Hindari Gigi Berlubang, Ini Cara Deteksi Dini, Pencegahan, dan Sikat Gigi yang Benar |
![]() |
---|
Pasien Isolasi Mandiri COVID-19 Diharuskan Memiliki Oximeter, Ini Penjelasan Dokter |
![]() |
---|
Deteksi Kanker Sedini Mungkin untuk Tingkatkan Peluang Kesembuhan |
![]() |
---|
Calon Penumpang Gunakan GeNose C-19 untuk Pemeriksaan COVID-19 di Stasiun Tugu Yogyakarta |
![]() |
---|