KREATIF, Sri Rahayu Warga Sleman yang Anyam Koran Bekas Jadi Kerajinan Berkelas

Limbah koran bekas umumnya hanya dibuang, dijual kiloan atau menjadi pembungkus makanan.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA/ Ahmad Syarifudin
Sri Rahayu menunjukkan hasil kreasi kerajinan dari bahan limbah kertas koran, di rumahnya Nglempong Lor RT 07 RW 22 Sariharjo, Ngaglik, Sleman. 

Proses pewarnaan dibantu oleh suaminya, Iwan Yuzoardi, yang juga seorang seniman. 

Sri Rahayu bercerita, sebelum menggeluti kerajinan limbah koran, dirinya pernah bekerja disebuah perusahaan asing yang bergerak dibidang furniture.

Tugasnya adalah membuat desain hingga bagian kontrol produksi.

Selain kerjaan itu, Alumni teknik sipil Universitas Tidar Magelang tahun 2000 itu juga sering terlibat dalam sebuah proyek konstruksi. 

Namun, musibah tak diinginkan terjadi.

Sri Rahayu mengaku terkena serangan jantung pada tahun 2014 hingga memaksanya untuk resign dari kerjaan.

Tahun itu menjadi titik balik kehidupannya.

"Karena suka desain, saya mulai main kerajinan. Awalnya kerajinan flanel dan perca. Saya buat menjadi Boneka," ujar dia. 

Seiring berjalannya waktu, semangat dan minat memproduksi kerajinan terus tumbuh.

Suatu ketika, dia melihat tumpukan koran bekas.

Otaknya berfikir, daripada kertas dijual kiloan dengan harga murah, terbesit ide untuk memanfaatkan limbah tersebut menjadi produk bernilai ekonomis.

Melalui google, dirinya belajar. Seketika itu, langsung dipraktikkan. 

Siapa sangka, bakat desain dan hobinya membuat pernak-pernik mengalir dalam karya.

Limbah koran bekas itu, mulanya dipotong dan dibuat gulungan.

Lalu dianyam menjadi macam-macam kerajinan. Mulai dari vas bunga, tempat pensil, topi, replika cangkir, tempat permen, keranjang, hingga tas dengan beragam ukuran. Ada puluhan bentuk kerajinan yang sudah dibuat. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved