Yogyakarta

DPRD DIY Nilai Kerumunan Libur Panjang Pemicu Lonjakan Kasus COVID-19 di Yogyakarta

Libur panjang akhir dan awal tahun kemarin dinilai oleh Kalangan DPRD DIY sebagai pemicu naiknya kasus COVID-19 di DIY selama sebulan terakhir.

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri
Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Libur panjang akhir dan awal tahun kemarin dinilai oleh Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY sebagai pemicu naiknya kasus COVID-19 di DIY selama sebulan terakhir.

Faktor pemicu tersebut dan kerumunan-kerumunan yang masih terjadi, perlu ditekan agar kasus COVID-19 di DIY dapat mereda.

Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana, mengatakan, kasus COVID-19 di DIY masih relatif tinggi dan memprihatinkan, meskipun ada penurunan saat pemberlakukan PSTKM.

Pada PSTKM tahap pertama rata-rata harian sebanyak 320 kasus.

Anggota Komisi D DPRD DIY Sarankan Pemda DI Yogyakarta Anggarkan Bantuan Pengganti BSU

PSTKM saat ini, meski ada penurunan, tetapi rata-rata hariannya masih 318 kasus.

"Kalau kita lihat sekarang, sebelum PSTKM kemarin, kasus harian rata-rata 277. Setelah PSTKM, PSTKM pertama itu rata-rata harian 320. Kemudian PSTKM sampai saat ini meskipun ada penurunan di tiga hari terakhir turun lumayan, tapi rata-rata hariannya masih 318. Dengan angka kematian PSTKM tahap pertama mencapai  9 dan PSTKM tahap kedua 8. Kondisi ini masih cukup tinggi dan membayakan Jogja," ujarnya, Rabu (3/2/2021).

Agar kasus Covid-19 dapat mereda, Huda meminta jangan ada faktor pemicu lagi.

Analaisis dari pihaknya, ada faktor pemicu kerumunan besar saat liburan akhir tahun dan awal tahun 2021 lalu.

Akibat yang ditimbulkannya, satu bulan kasus Covid-19 terus mengalami kenaikan.

"Yang perlu dikendalikan urusan covid ini ke depan adalah jangan ada faktor pemicu lagi. Analisis kami ada faktor pemicu kerumunan besar di liburan akhir tahun dan awal tahun 2021. Akibatnya sampai satu bulan lebih. Kemudian PSTKM dilakukan, faktor pemicu diminimalkan sampai tingkat ke bawah, harapan kami optimis kasus akan semakin turun," tuturnya.

Faktor pemicu ini menurut Huda harus diminimalkan sampai tingkat bawah.

Terpenting ada pembentukan gugus tugas sampai tingkat dusun dan RW, sehingga masyarakat akan swadaya menjaga wilayahnya masing-masing.

PHRI DI Yogyakarta Rencanakan Vaksinasi COVID-19 bagi Pekerja Perhotelan dan Restoran

Mereka akan menjaga faktor pemicu seperti kerumunan di wilayahnya tak terjadi lagi.

"Yang penting ada pembentukan dan menyakinkan gugus tugas sampai tingkat dukuh dan RW, sehingga masyarakat swadaya menjaga wilayah masing-masing. Pemerintah tak lepas tangan. Tugas utama, jangan sampai ada faktor pemicu lonjakan kasus di wilayah masing-masing. Faktor pemicu kerumunan, kerumunan tak pakai protokol kesehatan, kumpul-kumpul tak pakai protokol kesehatan jadi  pemicu kecil yang membuat sulit turun, bahkan menyebar. Kalau dusun sampai RW ada gugus tugas dan bertugas mencegah faktor pemicu, DIY bisa turun," ujarnya.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved