Kulon Progo
Dipenuhi Sampah, Kawasan Pantai Trisik Menjadi Ladang Uang Bagi Pemulung
Kondisi Pantai Trisik Kulon Progo yang dipenuhi sampah memberikan keuntungan tersendiri bagi pemulung.
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Kondisi Pantai Trisik Kulon Progo yang dipenuhi sampah memberikan keuntungan tersendiri bagi pemulung.
Banjir Sungai Progo sejak pertengahan Januari lalu membuat kawasan Pantai Trisik dipenuhi sampah, baik batang bambu maupun sampah jenis lainnya.
Meski terlihat kotor, keberadaan sampah tersebut memberikan keuntungan bagi para pemulung.
Sebab mereka mendapatkan banyak barang yang bisa dijual kembali.
Salah satu warga yang meraup untung dari banyaknya sampah di Pantai Trisik adalah Tukinem.
Dia mengais sampah yang berserakan di pantai itu untuk dijual lagi. Hasilnya ia gunakan untuk membeli beras.
Apabila terjadi banjir, Tukinem dapat mengumpulkan sampah hingga 5 karung dalam sehari.
Baca juga: Memasuki Musim Penghujan, Kawasan Pantai Trisik Dipenuhi Sampah
Dalam setiap karungnya dihargai Rp 17.000 - Rp 18.000 .
"Kalau mendapat sampah plastik dalam jumlah banyak biasanya kalau dijual langsung dibayar. Sementara kalau sampah bambu harus menunggu pemesan dulu. Biasanya dari Demak, Solobaru, Pakis dan Kasongan," kata dia, Senin (1/2/2021).
Pesanan sampah bambu ini menurut Tukinem digunakan untuk hiasan aquarium.
Hal yang sama juga disampaikan oleh warga lainnya, Wagimin.
Ia mengungkapkan saat terjadi banjir, dirinya bisa mengumpulkan barang bekas hingga 25 karung.
Dalam setiap karung dihargai Rp 10.000 - Rp 15.000.
"Namun kalau tidak terjadi banjir, dalam sehari tidak sampai mengumpulkan sebanyak itu," ungkap Wagimin. (Tribunjogja/Sri Cahyani Putri)