Pengungsi Gunung Merapi
Setelah 81 Hari Mengungsi Akibat Erupsi Gunung Merapi, 187 Warga Glagaharjo Sleman Pulang ke Rumah
Suka cita mengiringi kepulangan 187 warga Padukuhan Kalitengah Lor, Desa Glagaharjo, Cangkringan, Kabupaten Sleman
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
Apabila situasi dan kondisi Gunung Merapi semakin memburuk.
"Kami minta warga bersedia kembali ke pengungsian," tuturnya.
Suroto memastikan, barak pengungsian berikut relawan dari unit Pelaksana Penanggulangan Bencana Kalurahan Glagaharjo dan relawan lokal masih tetap akan disiagakan siang dan malam.
Meskipun warga sudah meninggalkan pengungsian.
Hal ini untuk siap-siaga dan mengantisipasi, apabila sewaktu-waktu, ada sesuatu yang tidak diinginkan.
"Kami siagakan sampai Merapi kembali normal," ucapnya.
Baca juga: 1.117 Nakes di RSUP Dr Sardjito Sudah Divaksin, Tak Ada Laporan Efek Samping Vaksin COVID-19
Baca juga: Keday Grill di Caturtunggal Sleman Tawarkan Beef Steak Dengan Harga Angkringan
Pulang Mandiri
Ratusan Warga Glagaharjo, dari pengungsian kembali ke rumah masing-masing, dilepas langsung oleh Sekertaris Daerah (Sekda) Sleman Harda Kiswaya, Kepala Pelaksana BPBD DIY Birawa Yuswantana, Kepala Pelaksana BPBD Sleman Joko Supriyanto, bersama jajaran forum komunikasi pimpinan kecamatan Cangkringan.
Ratusan warga meninggalkan barak pengungsian, dan pulang menggunakan kendaraan masing-masing.
Kepada para pengungsi, Harda Kiswaya berpesan, untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan, meskipun sudah kembali ke rumah masing-masing dan potensi ancaman bergeser ke barat daya.
Radius 3 kilometer dari puncak agar dikosongkan dari aktivitas. Kemudian, protokol kesehatan diminta untuk terus dijalankan.
Meskipun, Padukuhan Kalitengah Lor berjarak cukup jauh dari mobilitas warga selain warga setempat.
Sebab, pandemi corona di Daerah Istimewa Yogyakarta, kata dia, angkanya terus bertambah dan sudah cukup mengkhawatirkan. (Rif)