Erupsi Gunung Merapi

BPPTKG: Erupsi Gunung Merapi Diprediksi Efusif ke Barat Daya, Probabilitas Eksplosif 20 Persen

"Nilai probabilitas erupsi Gunung Merapi tertinggi adalah erupsi efusif dengan presentase sebesar 43,2 persen," kata Kepala BPPTKG Yogyakarta

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
twitter BPPTKG
Kondisi Gunung Merapi pada Minggu (24/1/2021) pukul 06.00 WIB yang dipantau dari PGM Jrakah. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta memprediksi bahwa erupsi Merapi bakal bersifat efusif.

Hal itu berdasarkan perhitungan asesmen atau penilaian bahaya selama sepekan terakhir. 

"Nilai probabilitas erupsi Gunung Merapi tertinggi adalah erupsi efusif dengan presentase sebesar 43,2 persen," kata Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida belum lama ini.  

Letusan efusif cenderung lebih aman dibanding erupsi eksplosif.

Yang dimaksud letusan eksplosif adalah jenis erupsi di mana proses keluarnya magma ke permukaan diawali dengan ledakan akibat tekanan gas yang sangat kuat. 

Baca juga: Peta Sebaran 11.788 Kasus Baru COVID-19 Hari Ini: DKI Jakarta, Jawa Barat, Jateng, DIY 210 Orang

Baca juga: UPDATE Virus Corona 24 Januari: Bertambah 11.788, Total Jumlah COVID-19 Indonesia 989.262 Orang

Sedangkan proses erupsi efusif yakni magma keluar dengan cara meleleh. 

Menurut Hanik, kondisi Merapi saat ini juga dipengaruhi siklus erupsi di masa sebelumnya.

"Setelah erupsi eksplosif mulai lagi terjadi intrusi dangkal (magma beku) pada Oktober 2020. Maka hingga saat ini terjadilah erupsi efusif," jelasnya.  

Hanik melanjutkan, potensi bahaya erupsi Gunung Merapi yang bersifat efusif itu mengarah ke barat daya.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dari puncak Gunung Merapi.

"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan ekplosif dapat menjangkau sejauh maksimal 3 km dari puncak," katanya.

Kendati demikian, walaupun kecenderungan letusan efusif semakin menguat, erupsi eksplosif kemungkinan juga bisa terjadi.

Probabilitasnya sebesar 20 persen. 

"Kemudian disusul probabilitas erupsi crypto-eks 18,8 persen; dan intrusi sebesar 17,9 persen," tandasnya.

Sejak memasuki fase erupsi pada 4 Januari 2021 lalu, aktivitas seismik Gunung Merapi masih tergolong tinggi. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved