Dewan Minta Trase Tol di DI Yogyakarta Tak Ganggu Masjid Pathok Negoro di Plosokuning Sleman

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY,mHuda Tri Yudiana mengatakan, Masjid Pathok Negoro Plosokuning, Minomartani,

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Kurniatul Hidayah
Jasa Marga
ILUSTRASI - Proyek Tol Yogyakarta-Bawen-Solo 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY, Huda Tri Yudiana mengatakan, Masjid Pathok Negoro Plosokuning, Minomartani, Ngaglik, Sleman, DIY merupakan bangunan cagar budaya.

Masjid tersebut termasuk kagungan dalem, sehingga semestinya tak terganggu oleh proyek pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Cilacap.

"Masjid Pathok Negoro merupakan bangunan cagar budaya dan termasuk dalam masjid kagungan dalem, mestinya tidak terganggu tol," katanya, Jumat (22/1/2021).

Baca juga: Sepekan Divaksin Covid-19, Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi Merasa Cepat Lelah dan Mengantuk

Baca juga: Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Akan Lakukan Pengkajian Terkait Relaksasi Retribusi Pasar

Huda mengatakan, jalan tol bisa didesain dan dibelokkan ke arah lain.

Trase seharusnya tidak menggangu dan tak melewati tempat tersebut.

"Bisa didesain atau dibelokkan arah lain, digeser agar trasenya tidak mengganggu dan tidak melewati tempat tersebut," katanya.

Huda mengatakan, pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Cilacap masih dalam fase perencanaan, sehingga trase sangat bisa digeser.

Baca juga: KPU Bantul Tetapkan Abdul Halim Muslih - Joko Purnomo Sebagai Bupati dan Wabup Bantul Terpilih

Baca juga: Wakil Wali Kota Yogyakarta Ingatkan Masyarakat Patuhi 5M di Masa PSTKM

"Masih dalam fase perencanaan, masih sangat bisa digeser trase-nya," katanya.

Sebelumnya, trase Tol Yogyakarta-Cilacap segmen Yogyakarta-Bandara YIA Kulon Progo diminta oleh warga untuk diubah supaya tidak mengganggu keberadaan masjid Pathok Negoro yang berada di desa tersebut.

Trase jalan tol tersebut membelah pintu masuk desa, sehingga hal itu dirasa tidak etis lantaran di desa tersebut banyak bangunan cagar budaya termasuk masjid Pathok Negoro. (rfk)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved