Yogyakarta
Soal Vaksinasi COVID-19, DPRD DI Yogyakarta Nilai Tak Perlu Ada Sanksi-sanksi
Wakil Ketua DPRD DIY menganggap sebagian besar masyarakat DIY sudah cerdas dan mampu memahami vaksinasi COVID-19.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
Lanjut Huda, masyarakat diimbau tidak percaya akan hoaks-hoaks yang membuat mereka reaktif dengan adanya vaksinasi.
Ia sendiri mempersilahkan mereka yang membikin hoaks tentang vaksin untuk memberikan alternatif solusi yang lebih baik daripada vaksin.
Vaksin adalah solusi yang dinilainya ada dan patut dicoba saat ini, karena tidak ada solusi lain.
"Ya itu yang membuat masyarakat reaktif. Yang hoaks-hoaks itu akan cepat lambat akan terkubur. karena kalau sekarang kemudian yang memberitakan dan menyebarkan berita hoaks itu, kemudian tak betul itu, apa ya punya solusi. Yang kita cari kan solusi. Itu kalau ada alternatif solusi yang lebih baik daripada vaksin silahkan. Sampai saat ini dalam pandangan ikhtiar manusiawi kita dan pemerintah, solusi yang paling diharapkan paling manfaat ya vaksin ini. Saya kira sekecil apapun solusi itu harus kita lakukan harus kita coba," ujarnya.
Sementara vaksinasi berlangsung, sosialisasi akan terus dilaksanakan.
Baca juga: Pemda DI Yogyakarta Tak Berlakukan Sanksi bagi Penolak Vaksin
Vaksinasi juga akan dilaksanakan secara bertahap, dimulai dari tenaga kesehatan terlebih dahulu.
Ia juga mendorong agar tiga kabupaten yang belum mendapatkan vaksin, bisa segera memperoleh vaksin dan melaksanakan vaksinasi.
"Tetap dilakukan terus menerus, sosialisasi itu juga dengan contoh praktek kan. Bertahap, yang pertama nakes dulu. Habis itu, orang-orang yang ada di frontline di pelayanan habis itu merambah ke masyarakat. Saya kira dengan sistem gotong royong, dengan sistem yang ada di DIY ini saya yakin vaksin akan sukses. Bertahap dengan ketersediaan vaksin. Kalau vaksin ada breg, bolehlah. Tapi vaksin kita kan bertahap. Sekarang baru ada berapa, tiga kabupaten belum dapat," ujarnya.
"Kami mohon segera diupayakan mendapatkan nakesnya. Agar kemudian mereka setidaknya bekerja dengan rasa aman. Mudah-mudahan efektif. Kalau nakes terkelola dengan baik, klaster penularan akan berkurang. Karena mereka risiko yang sangat tinggi. Saya harap segera. Toh sudah dijadwalkan. Awal Februari sudah ada kayaknya yang untuk kabupaten itu, nanti berharap. Seiring dengan ketersediaan vaksin, seiring juga dengan kesadaran masyarakat," tambah Huda.( Tribunjogja.com )