5 Makanan yang Wajib Diwaspadai Pemilik Risiko Diabetes
Salah satu hal penting dalam mencegah risiko atau potensi diabetes adalah dengan memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi.
TRIBUNJOGJA.COM - Diabetes merupakan penyakit dimana kondisi kadar gula dalam darah atau glukosa yang tinggi.
Diabetes sendiri menjadi salah satu penyakit yang paling banyak diderita, tak hanya oleh orang tua, namun juga yang masih berusia muda.
Potensi diabetes Ini sebenarnya dapat dihindari, salah satunya melalui pola hidup sehat.
Meski begitu, ada faktor lainnya yang jadi pemicu diabetes, salah satunya akibat faktor keturunan.
Disebutkan bahwa faktor keturunan ini meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes.
Salah satu hal penting dalam mencegah risiko atau potensi diabetes adalah dengan memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi.
Baca juga: Daftar Minuman dengan Kandungan Gula Tinggi yang Harus Dihindari Penderita Diabetes
Baca juga: Apakah Kurma Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes? Ini Penjelasannya
Ada beragam faktor risiko yang dapat menjadi penyebab penyakit diabetes, salah satunya yakni pemilihan menu makan yang salah.
Banyak orang selama ini mungkin telah memahami bahwa konsumsi makanan atau minuman yang manis dapat memicu diabetes.
Tapi sayangnya, beberapa jenis makanan lain juga bisa menjadi penyebab penyakit kronis ini.

Pada dasarnya, jenis makanan penyebab diabetes adalah makanan yang dapat menyebabkan gula darah tinggi atau mengganggu produksi insulin di dalam tubuh.
Berikut ini adalah ragam makanan yang porsinya harus dkurangi atau disesuaikan dengan kebutuhan harian agar tidak menjadi penyebab diabetes:
1. Makanan tinggi karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber energi penting bagi tubuh, tetapi orang yang memiliki faktor risiko diabetes harus berhati-hati dalam memilih makanan sumber karbohidrat mana yang terbaik dan mengatur porsinya.
Melansir Medical News Today, makanan tinggi karbohidrat dan rendah serat, seperti tepung putih, nasi, roti putih, dan pasta adalah makanan yang mudah dicerna oleh tubuh dan lebih cepat berubah menjadi glukosa, sehingga dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan insulin.
Pada gilirannya, hal ini bisa menyebabkan diabetes.