Siaga Merapi
BPPTKG : Terdapat Dua Gundukan di Puncak Gunung Merapi, Gundukan Tengah Masih Butuh Konfirmasi
Citra satelit BPPTKG mengonfirmasi keberadaan gundukan yang diduga adalah material baru.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
Suhu udara 17-21 °C, kelembaban udara 78-95 persen, dan tekanan udara 625-686 mmHg.
"Volume curah hujan 13 mm per hari," imbuh Hanik, Senin (11/1/2021).
Sementara, di hari sebelumnya (Minggu, 10/1/2021) pukul 00.00-24.00 WIB, Gunung Merapi mengalami 176 gempa guguran, 164 gempa hybrid/fase banyak, 44 gempa vulkanik dangkal, 3 gempa tektonik, dan 35 gempa hembusan.
Selain itu, teramati 29 kali guguran lava pijar dan guguran lava dengan jarak luncur maksimal 900 m ke hulu Kali Krasak.
Terdengar 2 kali suara guguran dengan intensitas sedang hingga keras dari pos pengamatan Gunung Merapi (PGM) Babadan.
"Asap warna putih, intensitas sedang hingga tebal dengan ketinggian 150 m di atas puncak," ucap Hanik.
Sementara, laju rata-rata deformasi atau penggembungan tubuh Gunung Merapi melalui pengamatan electronic distance measurement (EDM) Babadan sebesar 9 cm/hari (dalam 3 hari).
Baca juga: Penampakan Lava Pijar Gunung Merapi Diabadikan dari Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta
Hanik juga menyampaikan, status Gunung Merapi hingga saat ini belum berubah, yakni masih siaga atau level III.
Daerah potensi bahaya masih dalam jarak maksimal 5 km dari puncak Gunung Merapi.
Adapun rekomendasi BPPTKG untuk semua stakeholder terkait masih sama.
"Pemerintah Kabupaten Sleman, Magelang, Boyolali, dan Klaten agar mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mengatasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat," ujar Hanik.
Selain itu, penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi. ( Tribunjogja.com )