Mengintip Warna-Warni Anggrek Kebun Aisyah Hana di Bantul, Makin Digemari di Tengah Pandemi
"Kalau bagi saya, di masa pandemi, anggrek ini seperti obat. Jadi orang selalu banyak tekanan, pikiran berat. Ketika datang ke kebun
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Merawat tanaman hias sedang menjadi tren dan hobi baru bagi masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Selain untuk mengisi waktu luang, ternyata juga menjadi peluang bisnis baru.
Satu antara tanaman hias yang banyak digemari adalah anggrek.
Banyak masyarakat rela berburu, bahkan merogoh kocek ratusan hingga jutaan rupiah supaya bisa mendapatkan sesuai jenis yang diinginkan.
Baca juga: UPDATE Covid-19 DI Yogyakarta : LAGI, REKOR BARU, Penambahan Kasus Baru Mencapai 379 Kasus
Baca juga: MUI Nyatakan Vaksin Covid-19 Sinovac di Indonesia Suci dan Halal
Anggrek kini bagaikan primadona, banyak penggemarnya.
"Kalau bagi saya, di masa pandemi, anggrek ini seperti obat. Jadi orang selalu banyak tekanan, pikiran berat. Ketika datang ke kebun, hati merasa gembira," ujar pemilik Kebun Anggrek Jogja Aisyah Hana, Narwati, Jumat (8/1/2021).
Menurut dia, selama pandemi, prospek dan permintaan Anggrek dari masyarakat terus bertambah.
Namun, Ia mengaku tidak detail merinci, berapa tanaman yang laku terjual setiap harinya. Sebab, berkebun dan merawat tanaman anggrek baginya adalah hobi.
Soal banyak yang datang dan membeli, sudah ada pegawai yang menanganinya.
Di kebun Anggrek Jogja Aisyah Hana milik Narwati, hampir semua jenis anggrek ada.
Mulai dari jenis Hybrid, Spaci, hingga Keriting.
Ada juga anggrek bulan, Dendrobium, Nindii, Lasianthera, Lineale hingga Anggrek Besi.
Semuanya tumbuh dan terawat dengan baik.
Menurutnya, jenis anggrek yang paling banyak dicari adalah Dendrobium.
Harga jualnya berkisar antara Rp 40 ribu hingga Rp 120 ribu.