Natal 2020
Bukan Sekedar Bersenang-senang, Inilah 7 Makna Natal yang Sesungguhnya
Natal sudah menjadi hari perayaan yang universal, bukan lagi hanya perayaan keagamaan umat kristiani. Merayakan hari raya natal bukan dalam arti relig
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Rina Eviana
Makna Natal yang sesungguhnya atau sejati yang kedua adalah Solidaritas.
Yesus adalah Tuhan, turun dari singgasanaNya di sorga dan datang ke bumi dengan cara berinkarnasi, mengambil rupa seorang manusia dan tinggal di antara manusia (Yohanes 1:1,14).
Lewat hari raya natal kita diingatkan untuk menunjukkan rasa solidaritas dan persaudaraan terhadap mereka yang miskin, terpinggirkan dan menderita.
salah satu bentuk pemaknaan iman umat Kristiani atas momen Natal ini ialah turut serta mengambil bagian dalam solidaritas Kristus itu sendiri
3. Natal adalah Kesederhanaan
Natal yang sesungguhnya adalah tentang kesederhanaan hati.
Peristiwa lahirnya bayi Yesus, saya yakin kita pasti jijik untuk datang ke tempat bayi Yesus. Bayangkan sebuah kandang binatang yang kotor, jorok, bau kotoran binatang, di situ ada seorang bayi lahir, tidak ada sabun bayi yang wangi, tidak ada air bersih, tidak ada baju bayi yang indah, tidak ada wewangian bayi yang enak di hidung.
Oleh karena itu bila melihat hari ini cara kita merayakan Natal, maka sesungguhnya kita telah salah memaknai Natal. Natal tidak hadir dalam kemewahan. Natal tidak hadir dalam wewangian. Natal tidak hadir dalam keindahan.
Ia hadir di dalam kesederhanaan yang paling sederhana, di antara bebauan kotoran binatang dan kekumuhan sebuah kandang binatang. Itu sebabnya memaknai Natal yang benar adalah kesederhanaan.

4. Natal adalah universalita
Makna natal yang sesungguhnya atau sejati adalah universalitas.
Natal adalah bagi semua orang dari segala bangsa.
Hal ini merupakan bahwa maksud Allah adalah Natal untuk seluruh bangsa dan bukan ditujukan kepada bangsa Israel saja sebagai bangsa yang dipilih Allah. Semua orang bisa merayakan natal. Siapa yang percaya akan Tuhan, dia dapat merayakan Natal.
Baca juga: Sejarah dan Awal Mula Tradisi Pohon Natal, Berawal dari Jerman hingga Menyebar ke Seluruh Dunia
5. Natal adalah sukacita besar
Natal yang sesungguhnya atau sejati lainnya adalah sukacita besar.