Natal 2020

Bukan Sekedar Bersenang-senang, Inilah 7 Makna Natal yang Sesungguhnya

Natal sudah menjadi hari perayaan yang universal, bukan lagi hanya perayaan keagamaan umat kristiani. Merayakan hari raya natal bukan dalam arti relig

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Rina Eviana
TRIBUNJOGJA.COM / Hasan Sakri
Suasana misa Natal pagi di di Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus (GHKTY) Pugeran, Kota Yogyakarta tahun 2019 lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM - Natal sudah menjadi hari perayaan yang universal, bukan lagi hanya perayaan keagamaan umat Kristiani.

Merayakan Natal bukan dalam arti religius tetapi dalam arti umum, sekedar pesta dan bersenang - senang di hari libur sekaligus merayakan hari kelahiran Yesus Kristus.

Perayaan Natal baru dimulai pada sekitar tahun 200 M di Aleksandria (Mesir).

Ilustrasi Pohon Natal
Ilustrasi Pohon Natal (dok.istimewa)

Para teolog Mesir menunjuk tanggal 20 Mei tetapi ada pula pada 19 atau 20 April.

Di tempat-tempat lain perayaan dilakukan pada tangal 5 atau 6 Januari; ada pula pada bulan Desember yaitu tanggal 25 Desember.

Namun gemerlapnya perayaan natal apabila dilakukan secara benar, dapat mengaburkan makna Natal yang sesungguhnya.

Oleh karena itu, perlu kita ketahui makna Natal yang sesungguhnya, sehingga esensi Natal tidak hilang begitu saja oleh gemerlapnya dan hiruk-pikuk perayaan Natal, bahkan bagi yang merayakan Natal secara tidak benar.

Baca juga: 8 Hal Seru yang Bisa Dilakukan Saat Merayakan Natal 2020 di Rumah

Berikut ini 7 makna Natal yang sesungguhnya dari berbagai sumber.

1. Natal adalah pengorbanan

Makna Natal yang sesungguhnya atau sejati yang pertama adalah pengorbanan.

Karena kasiNya kepada manusia yang berdosa, Allah rela mengorbankan anakNya yang tunggal, Yesus Kristus agar manusia terbebas dari dosa (Yohanes 3:16).

Allah Berkorban dalam peristiwa natal. Begitupun orang - orang yang ikut pada peristiwa natal, mereka juga turut berkorban.

Manusia yang telah jatuh dalam dosa seharunya akan mati menanggung dosa - dosanya, namun Allah yang maha pengasih dan penyayang rela mengorbankan anakNya yang tunggal untuk mati menggantikan kita.

Pengorbanan Kristus yang tiada taranya itu telah membuka lembaran baru bagi manusia.

2. Natal adalah solidaritas

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved