Redesain Tol Yogyakarta - Cilacap, Trase Jalan Tol Digeser Agar Tak Ganggu Masjid Pathok Negoro
Trase jalan tol Yogyakarta - Cilacap digeser karena dinilai mengganggu keberadaan Masjid Pathok Negoro
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
"Untuk Yogyakarta-YIA belum ada dokumen perencanaan pengajuan IPL," katanya, kepada wartawan Selasa (22/12/2020).

Ia menambahkan, terkait persoalan di Desa Mlangi, Kecamatan Gamping, Sleman yang muncul penolakan beberapa warga karena trase jalan tol di sana dianggap mengganggu keberadaan masjid dan yayasan pesantren, Krido menegaskan hal itu masih dikonsultasikan.
Krido menjelaskan, pemerintah DIY sudah melakukan rapat dua kali untuk membahas persoalan di Desa Mlangi tersebut.
Namun hasil rapat tersebut masih belum menemukan hasil kesepakatan.
"Karena masyarakat masih memberikan masukan. Jadi harus dirapatkan lagi. Kalau sudah sepakat akan segera dilaporkan ke PUPR," ujarnya.
Krido menambahkan, Tol Yogyakarta-Cilacap menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) karena mampu menunjang keberlangsungan bandara YIA, Kabupaten Kulonprogo.
Sementara Kepala Yayasan Nur Iman Desa Mlangi, Muslih, berharap ada pemindahan jalur tol yang melintas di desa tersebut.
Pasalnya, jalur tol yang melintas di Desa Mlangi menurutnya membelah pintu masuk desa, di sisi lain di sana juga terdapat Masjid Pathok Negoro dan beberapa yayasan pesantren yang perlu dipertimbangkan.
Dari alasan tersebut, Muslih berpendapat bahwa keberadaan jalan tol yang melintas di atas jalan masuk desa tersebut dinilai tidak etis dan mengganggu keberadaan bangunan vital tersebut.
"Jadi kami minta agar jalurnya diubah. Karena itu membelah jalan masuk desa. Di sana ada Masjid Pathok Negoro dan beberapa ponpes, itu kan bangunan vital jadi ya jalurnya diubah supaya tidak mengganggu," katanya, saat dihubungi Tribunjogja.com, Rabu (23/12/2020).
Baca juga: Pemerintah DIY Targetkan IPL Tol Yogyakarta-Cilacap Bisa Terbit pada 2021
Baca juga: Trase Jalan Tol Yogyakarta-Cilacap Berdampak Pada Lima Kecamatan di Kulon Progo
Ia menambahkan, solusi sementara yang dihadirkan bersama tim ahli, pemindahan trase bisa dilakukan dengan menggeser ke sisi utara jalan masuk desa.
Muslih menegaskan bahwa Desa Mlangi merupakan wilayah cagar budaya beserta penyangga kebudayaan karena adanya Masjid Pathok Negoro.
Masih kata Muslih, di desa tersebut ada sekitar 2 sampai 3 hektar lahan yang terdampak.
"Ada sekitar 2 atau 3 hektar. Hari ini kabarnya masih dirapatkan di pemda untuk solusinya," pungkasnya. (*)