Yogyakarta

Peringati Hari Ibu, DP3AP2 DI Yogyakarta Mengimbau Kalangan Ibu Pertahankan Bahasa Ibu

DP3AP2 DIY berharap para ibu tetap mempertahankan bahasa lokal atau bahasa ibu demi mempertahankan jati diri masyarakat DIY.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Miftahul Huda
Kepala DP3AP2 DIY, Erlina Hidayati Sumardi 

Tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan di 2020 kali ini, khususnya yang menimpa para ibu lantaran beban perempuan di dalam keluarga menjadi bertambah di tengah pandemi COVID-19.

Karena saat pandemi COVID-19, menurutnya ada kebiasaan baru yang dilakukan oleh para ibu. 

Misalnya, terkait pendidikan di era pandemi tugas seorang ibu bertambah lantaran harus mendampingi anak untuk membimbing belajar di rumah.

Baca juga: Cerita Peringatan Hari Ibu dari Berbagai Negara yang Perlu Kamu Tahu

"Nah beban yang dialami para ibu ini bertambah. Ada yang bekerja sambil membimbing anak, suami tidak bekerja, sehingga tekanan emosional itu meningkat, dan muncul ketegangan dan pengaduan kasus tinggi," katanya.

Kendala untuk penanganan kekerasan terhadap perempuan tersebut, menurutnya masih banyak para korban kekerasan belum mengadu ke DP3AP2 DIY.

Para korban kekerasan tersebut justru mengadu ke media sosial atau ke WA grup yang akhirnya tidak tertangani.

Sebagai langkah pencegahan, tim DP3AP2 DIY rutin melakukan sosialisasi terhadap masyarakat agar kalangan ibu mendapat penanganan serta perlindungan hukum apabila mendapat tindakan kekerasan.

"Kami berharap para ibu lebih terbuka. Karena masih banyak mereka justru mengadu ke medsos, bukan ke layanan. Data kami itu sumbernya dari mereka yang mengadu," pungkasnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved