Revitalisasi Selesai, Pemkot Yogyakarta Tegaskan Pedestrian Jalan KH Ahmad Dahlan Bebas dari PKL

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menegaskan bahwa pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Jalan KH Ahmad Dahlan harus pindah

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA/ Azka Ramadhan
Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menegaskan bahwa pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Jalan KH Ahmad Dahlan harus pindah ketika revitalisasi pedestrian selesai.

Sejauh ini, jajaran eksekutif masih mencarikan solusi terbaik untuk para PKL.

Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan, dalam setiap proses penataan, pihaknya selalu mengedepankan komunikasi dengan masyarakat terdampak.

Sehingga, ia berharap, apa yang dilakukan oleh pemerintah ini bisa dimengerti, karena demi kebaikan bersama.

"Kami selalu berkomunikasi dengan para pedagang yang menggunakan trotoar untuk lapak dagangannya itu. Saya tidak mengusir mereka ya, tapi nanti akan ada solusinya, dipindahkan kemana lah," tandas Haryadi.

Baca juga: Juventus 4-0 Parma: Rating Buffon, Bonucci, Kulusevski, Bentancur, Morata & Ronaldo MOTM

Baca juga: UPDATE Covid-19 Minggu 20 Desember 2020, Total Tambah 6.982 Kasus Baru, DIY Urutan ke-6 Nasional

Karena itu, ia berharap, PKL Jalan KHA Dahlan khususnya, bisa berbesar hati, dan bersedia direlokasi menuju tempat lain yang tengah disiapkan oleh pemerintah.

Terlebih, pada dasarnya, proyek revitalisasi tersebut, bertujuan untuk mengembalikan trotoar sesuai kegunaannya.

"Makanya, jangan ada upaya-upaya untuk bertahan di sana. Pedestrian itu kan bukan lapak. Jelas, fungsinya itu untuk pejalan kaki, bukan tempat jualan," katanya.

"Apalagi, konsep kita ini kan penataan, bukan penggusuran. Sing penting ono rembuge. Kita ajak komunikasi masyarakat, ini kuthomu juga loh, masak mau kemproh terus seperti ini," tambah orang nomor satu di kota pelajar itu.

Haryadi pun memastikan bakal mencari solusi terbaik bagi PKL di Jalan KHA Dahlan.

Menurutnya, bisa saja pemerintah memindahkan mereka menuju pasar tradisional terdekat, atau membuatkan satu tempat khusus, sehingga para pedagang tetap bisa menjalankan aktivitasnya.

"Tentu nanti kita berikan solusi, dimana dagangnya. Rezeki kan bukan hanya di situ. Yakin atau tidak, itu tergantung usaha mereka bagaimana kedepan," jelasnya.

Ia pun menyatakan, kesuksesan Pemkot dalam menata parkiran di sebelah timur Malioboro bisa dijadikan contoh.

Menurutnya, hal tersebut dapat terealisasi karena warga masyarakat yang beraktivitas disana bersedia mentaati konsep penataan yang diupayakan pemerintah.

Baca juga: Pemkab Klaten Buat Jalur Sepeda Sepanjang 7 Kilometer, Berikut Lokasinya

Baca juga: Borobudur Today 2020 : Ekspresi 22 Seniman Pada Pandemi dan Semangat Kebangkitan

Ketika parkir bisa ditata, lanjutnya, maka PKL seharusnya juga bisa.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved