Bagongan Ki Seno Nugroho “Hidup” Lagi di Tangan Ki Sigit Aryanto

Banyak di antara penggemar Ki Seno Nugroho dan grup kesenian Wargo Laras menganggap “Bagongan” gaya Ki Seno Nugroho “hidup” lagi

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Muhammad Fatoni
dok.istimewa
Penampilan dalang asal Rembang, Ki Sigit Aryanto 

Dibuka tembang “Kudangan”, Ki Sigit mengeluarkan sosok Petruk dan Bagong, yang lantas terlibat dialog panjang.

Bagong menari-nari riang gembira menyambut tembang rancak yang dibawakan koor sinden.

“Lagu kesenengamu,” kata Petruk.

“Hooh,” sahut Bagong.

“Lagu kutangan iku senenganku,” imbuh Bagong, yang langsung dikoreksi Petruk, “Kuuudangaaan!”.

“Haah..diganti po?” sahut Bagong yang suaranya sengau serak.

“Yo asline kuwi kok,” jawab Petruk. 

Adegan ini disambut tawa meriah wiyogo, sinden, dan penonton di lokasi pentas.

Suara Ki Sigit saat Bagong berbicara, benar-benar persis dan khas Ki Seno Nugroho.

Baca juga: Putra Ki Seno Nugroho, Gadhing dan Gadhang Tampil Kejutkan Ibunya di Wayang Climen

Baca juga: Terungkap, Karakter Wayang Bagong Ala Ki Seno Nugroho Menurut Ki Manteb, Adopsi Gaya Ki Sukron

Bagian inilah yang mengawali banjir pujian para penonton wayang climen secara daring, selain keandalan Ki Sigit Aryanto menyabetkan wayang (adegan perang tanding).

Lewat sosok Petruk, di babak goro-goro ini, Ki Sigit Aryanto menceritakan seberapa dalam kedekatan dan persaudaraan dirinya dengan Ki Seno Nugroho.

Ia mengenal dan dekat dengan Ki Seno sudah sangat lama di Mangkusuman.

“Sejak masa susah sengsara. Mas Seno masih pakai mobil Kijang kotak, motornya Shogun biru,” kata Ki Sigit.

Waktu itu Ki Sigit masih sekolah pedalangan di Solo (ISI), dan kerap mondar-mandir Solo-Yogya.

“Kalau tak punya uang ya Mangkusuman, sama Gendut,” kenang Ki Sigit.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved