Yogyakarta
Dinkes DIY Ungkap Sulitnya Rekrut Tenaga Kesehatan COVID-19
Dari total 236 nakes yang diajukan, saat ini relawan nakes yang terisi hanya 30 orang.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
Ia menjelaskan, per 16 Desember untuk penggunanan tempat tidur jenis critical dari total ketersediaan sebanyak 64, saat ini masih ada sisa 18.
Sehingga total penggunaan saat ini mencapai 46 tempat tidur.
Sedangkan untuk tempat tidur jenis non critical, dari total ketersediaan sebanyak 566, saat ini tersisa hanya 137, sehingga penggunaan tempat tidur jenis non critical mencapai 137.
Sementara dari kekuatan tenaga medis, Pembajun menjelaskan dari total 236 nakes yang diajukan, saat ini relawan nakes yang terisi hanya 30 orang.
Para nakes tersebut akan ditugaskan di tiga rumah sakit yakni RSUP Dr Sardjito, RSPAU Hardjolukito, dan RSA UGM.
Masih kata Pembajun, semula relawan nakes yang mendaftar sebanyak 88 orang.
Begitu diseleksi hanya didapat 30 orang.
Baca juga: BREAKING NEWS : Langgar Prokes COVID-19, Cafe di Kota Yogya Ditutup Tiga Hari
"Reward yang kami berikan itu ada insentif, disediakan penginapan dan diberikan uang transport," ujarnya.
Meski sudah sepakat dan mensetujui peraturan kerja sebagai nakes, Dinkes DIY harus menerima fakta lain yaitu banyak para orang tua tidak memberi izin.
"Dari sekian yang terpilih ini ternyata adik-adik semangat, tapi orang tua melarang. Mereka sudah datang, tanda tangan tetapi beberapa mereka dilarang oleh orang tuanya," imbuhnya.
Sementara terkait usulan Komisi A DPRD DIY yang memberi masukan agar pemerintah DIY membiayai studi para nakes untuk dipekerjakan kepada pemerintah DIY, menurut Pembajun hal itu sangat bagus.
Namun demikian, dirinya menggaris bawahi beberapa hal di antaranya untuk jasa medis adalah kewenangan direktur rumah sakit.
"Beberapa masukan akan kami bicarakan terutama tentang insentif jasa medis, serta pembiayaan sekolah bagi mereka yang menempuh pendidikan kesehatan," pungkasnya. ( Tribunjogja.com )