Yogyakarta
Dinkes DIY Ungkap Sulitnya Rekrut Tenaga Kesehatan COVID-19
Dari total 236 nakes yang diajukan, saat ini relawan nakes yang terisi hanya 30 orang.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Menanggapi beberapa pemaparan dari Komisi A DPRD DIY terkait diskusi percepatan penanganan COVID-19, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY Pembajun Setyaningastutie mengatakan sebanyak 27 rumah sakit rujukan yang ada di DIY sudah memberikan pelayanan maksimal dalam penanganan COVID-19.
Ia turut memaparkan sejak 12 Maret-16 Desember kali ini, total sudah ada 8.636 kasus terkonfirmasi.
Sementara kasus aktifnya mencapai 2.616 kasus.
Sedangkan untuk kasus sembuh 5.845 kasus.
Ia menyadari angka kasus positif covid-19 di DIY cenderung mengalami kenaikan.
Baca juga: Kepala Dinkes DIY: Masih Banyak Warga Anggap COVID-19 Tak Berbahaya
Pembajun juga mengatakan jika kasus COVID-19 di DIY saat ini belum mencapai titik puncak.
"Dari kasus yang tinggi ini kami tidak merawat kasus positif tapi ringan. Kami geser untuk di shelter. Dan tren harian kasus di DIY ini belum sampai puncak," kata Pembajun, di ruang Banggar DPRD DIY, Kamis (17/12/2020).
Ia menjelaskan, meski kasus sembuh di DIY juga tinggi, namun hal itu masih belum menjadi gambaran bahwa COVID-19 di DIY melandai, sebab berdasarkan Recovery Rate (RR) di DIY saat ini masih pada angka 67,68 persen atau masih di bawah nilai RR nasional yakni 82,05 persen.
Sementara untuk kasus meninggal sebanyak 175 ternyata didominasi memiliki penyakit penyerta diabetes.
Melihat hal itu, Pembajun menegaskan agar masyarakat pengguna Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) diminta untuk terus berkomunikasi dengan puskesmas.
"Yang buat kami prihatin 175 kasus meninggal. Diabetes menjadi penyakit penyerta ranking pertama. Kami minta masyarakat yang ikut program Prolanis untuk terus berkomunikasi dengan petugas puskesmas," ujarnya.
Penyakit penyerta kedua, lanjut Pembajun, adalah hipertensi dan berikutnya adalah pengidap serangan jantung.
Sementara total sampel yang diperiksa per 16 Desember mencapai 132.482, dengan jumlah orang yang diperiksa 112.978.
Baca juga: Dinkes : Keluarga Benteng Pertahanan Pertama dari Serangan COVID-19
"Dan positive rate kami 7,6 persen. Kami lebih kecil dari angka nasional. Setiap hari angka kasus lebih dari 100 orang," tegasnya.
Di sisi lain, Pembajun menyadari tidak semua tempat tidur di rumah sakit rujukan COVID-19 didedikasikan seluruhnya untuk menangani pasien positif covid-19.