Pengelola Wisata Taman Sari Yogyakarta Berharap Kunjungan Wisatawan Saat Libur Akhir Tahun Meningkat
Pengelola wisata Taman Sari, Suharwanto mengatakan kunjungan wisatawan ke Taman Sari saat akhir Desember berdasarkan pengalaman tahun
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pengelola wisata Taman Sari, Kota Yogyakarta memprediksikan akan kehilangan peak season libur akhir tahun 2020.
Namun mereka berharap ada kenaikan kunjungan wisatawan pada libur akhir tahun sebesar 5 persen.
Pengelola wisata Taman Sari, Suharwanto mengatakan kunjungan wisatawan ke Taman Sari saat akhir Desember berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya bisa mencapai 800 bahkan hingga 1 juta wisatawan.
Namun, di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, Wanto sapaan akrabnya ini mengatakan momen pergantian tahun 2020 tidak berpengaruh banyak terhadap kunjungan wisata di Taman Sari.
Baca juga: Pembangunan Jogja Smart Province Dimulai di 4 segmen awal, Mulai Margo Utomo Hingga Krapyak
Baca juga: Resep Jurus Sehat Rasulullah Ala dr Zaidul Akbar: Berendam dengan Garam Epsom untuk Detoks Kulit
Dari kondisi tersebut, pihaknya kini tidak berani mematok target kunjungan wisatawan saat puncak libur akhir tahun 2020 kali ini.
"Kalau pandemi seperti saat ini kami tidak berani memasang target kunjungan," katanya saat ditemui Tribun Jogja, Minggu (13/12/2020).
Ia menambahkan, selama sembilan bulan pandemi Covid-19 masuk ke DIY, catatan pihak pengelola wisata Taman Sari menemui peak season kunjungan wisatawan saat bulan November.
Saat itu wisatawan terdata sebanyak 700 kunjungan dari berbagai daerah antara lain DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
"Kunjungan paling banyak itu saat November kemarin, sekitar 700 wisatawan pas ada libur panjang itu," imbuhnya.
Dengan tidak adanya target kunjungan wisatawan tersebut, pihak pengelola hanya mengandalkan kebijakan dari masing-masing daerah.
Ia menegaskan, apabila kebijakan suatu daerah di luar DIY memberlakukan pengetatan kepada warganya untuk bepergian, maka hal itu akan berdampak terhadap kunjungan wisata ke Yogyakarta, khususnya di Taman Sari.
"Karena kami ini kan hanya mendapat limpahan saja. Kalau kebijakan daerah melarang warganya untuk bepergian ya tentu imbasnya wisata di Yogya sepi," tegas dia.
Sejauh ini, lanjut Wanto, warga dari Jawa Timur menjadi yang terbanyak melakukan kunjungan ke wisata Taman Sari.
Meski tak seramai di tahun-tahun sebelumnya, Wanto tetap memprediksikan untuk kenaikan wisatawan yang berkunjung ke Taman Sari di penghujung tahun 2020 hanya berkisar 3 hingga 5 persen saja.
"Tentu tetap ada ya, tapi ya pasti hanya sedikit saja antara tiga atau lima persen saja. Dan kalau dari kemarin-kemarin memang paling banyak dari Jawa Timur. Mungkin di sana kebijakannya tidak seketat di DKI Jakarta ya," ungkapnya.