ADVERTORIAL
Pembangunan DI Yogyakarta Berbasis TIK Perlu Terus Dikembangkan
DIY terus berbenah dan menjalankan peta jalannya menuju provinsi dengan pelayanan berbasis TIK atau Jogja Smart Province.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - DIY terus berbenah dan menjalankan peta jalannya menuju provinsi dengan pelayanan berbasis teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) atau Jogja Smart Province.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY, Beny Suharsono menyebutkan, Jogja Smart Province didesain menjadi dua hal besar, yakni layanan eksternal dan layanan internal.
Layanan internal bisa dicontohkan dengan berbagai layanan informasi yang sudah dikembangkan dan terus diperbarui berkenaan dengan kemudahan, keefektifan, dan kecepatan di dalam melakukan pelayanan.
Contohnya, yang terakhir dikembangkan, ialah bagaimana pegawai tidak perlu mengantre untuk mengisi presensi sidik jari dan iris mata.
Dikembangkanlah sistem E-Prima, yakni presensi menggunakan layanan TIK.
Baca juga: Hilangkan Kekhawatiran Akan Lenyap, Pemda DIY Luncurkan Digitalisasi Aksara Jawa
Beny melanjutkan, layanan internal yang lain misalnya akan dikembangkan pula berkenaan dengan tanda tangan elektronik para pejabat OPD.
"Surat yang ditandatangani cukup dengan elektronik, jadi surat tidak menunggu kepala OPD ada di ruangan atau tidak. Nanti, surat-surat itu bisa dibawa melalui TIK lalu divalidasi dan kepala OPD tinggal tanda tangan secara elektronik," jelasnya.
Lalu, pada pelayanan eksternal, menurut Beny harus lebih luas dan terus dikembangkan.
"Sebuah keniscayaan untuk mengikuti kebutuhan yang dilayaninya," tuturnya.
Misalnya, dari sisi perencanaan, dikenal dengan aplikasi Jogja Plan.
Selanjutnya, untuk menjalankan perencanaan akan menyangkut anggaran, maka dikembangkan pula E-Budgeting yang merupakan pengembangan dari sistem informasi pengelolaan keuangan daerah (SIPKD).
"Antara perencanaan dan anggaran dibutuhkan keterhubungan, sehingga dibentuk kanalisasi yang bernama link data. Di dalam aktivitas kan perlu diaplikasikan, ketika diaplikasikan butuh pengawasan atau pengendalian, namanya aplikasi Sengguh," ucap Beny.
Ia menerangkan, Sengguh adalah portal untuk mengendalikan semua program kegiatan Pemerintah Daerah (Pemda) DIY.
"Jadi masyarakat bisa tahu hari ini APBD digunakan oleh OPD mana, di mana, berapa rupiah, dan dengan cara apa," imbuhnya.
Baca juga: Bappeda DI Yogyakarta Mengimbau Masyarakat untuk Rayakan Tahun Baru di Rumah