Pilkada Serentak 2020
KPU Bantul Masih Menghitung Tingkat Partisipasi Pemilih Pilkada 2020
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bantul belum bisa mengetahui berapa tingkat partisipasi pemilih di Pilkada Bantul 2020.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA. COM, BANTUL - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bantul belum bisa mengetahui berapa tingkat partisipasi pemilih di Pilkada Bantul 2020.
Namun, berdasarkan catatan pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di-tiap TPS yang sudah diumumkan, KPU optimistis pemilih yang datang dan menyalurkan hak pilihnya cukup bagus.
"Kita masih melihat partisipasi masyarakat (untuk memilih) masih cukup bagus," kata Ketua Divisi Partisipasi Masyarakat, Sosialisasi dan SDM, KPU Bantul, Musnif Istiqomah, kemarin.
Baca juga: Pemkab Kulon Progo Raih Penghargaan Keterbukaan Informasi Badan Publik se-DIY
Baca juga: Pengamat Pendidikan UNY : Tim Satgas Covid-19 di Sekolah Modal Pembelajaran Tatap Muka
Menurut dia, meski saat ini sudah beredar perolehan suara masing-masing pasangan calon hasil hitung cepat (quick count), namun itu tidak bisa dijadikan pedoman untuk menghitung tingkat partisipasi pemilih.
Sebab, penghitungan suara berjenjang masih dilakukan di tingkat Kecamatan.
Kendati demikian, Musnif mengaku melihat partisipasi pemilih Pikada Bantul cukup bagus dari hasil penghitungan dimasing-masing TPS yang diumumkan melalui form model C1-KWK.
Dari form tersebut, kata dia, secara parsial tingkat partisipasi masyarakat memilih dapat diketahui dan angkanya sangat variatif.
"Ada yang kisaran 63 persen, ada 75 persen, ada 85 persen. Bahkan ada satu desa yang 92 persen juga ada. Yaitu di Desa Wonolelo (Pleret). Jadi kalau hari ini ditanya berapa tingkat partisipasinya secara akumulatif belum bisa disampaikan," tutur dia.
Baca juga: Dua Perwakilan DI Yogyakarta Raih Penghargaan Upakarti 2020
Baca juga: Manajemen PSS Sleman Persiapkan Lapangan Latihan di Prambanan untuk Tim Akademi
Ia mengatakan, di Kecamatan zona merah atau resiko tinggi penularan juga ternyata memengaruhi tingkat partisipasi pemilih.
Misalnya saja di Sewon, partisipasi memilih tiap TPS rata-rata diangka 70-74 persen.
Meskipun ada juga yang mencapai 85 persen.
Kemudian, di Bambanglipuro ada juga yang hanya 63 persen partisipasi masyarakat memilih, dikarenakan disana ada RS Lapangan Khusus Covid-19.
"Di bambangkipuro karena disana ada selter (RS Lapangan) Covid-19 ternyata berpengaruh," ucapnya.
Meski demikian secara umum, partisipasi masyarakat mencoblos di pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bantul sudah cukup bagus.
Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan, KPU Bantul, Mestri Widodo bahkan optimistis partisipasi pemilih dapat sesuai dengan target yaitu 82 persen dari total pemilih sebanyak 704.688.
"Target kami 82 persen masih optimis. Diatas target nasional 77,5 persen. Saya rasa itu harus tetap kami canangkan," ujar Mestri. (rif)