Yogyakarta
KPU DIY Sebut Persiapan Perlengkapan Pilkada di DI Yogyakarta Sudah Beres
KPU DIY mengklaim, persiapan Pilkada terkait perlengkapan di DIY sudah beres dan tidak ada kekhawatiran barang terlambat.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Pilkada serentak 2020 tinggal menghitung hari.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) DIY pun semakin mematangkan persiapan penyelenggaran Pilkada pada Rabu (9/12/2020).
Ketua KPU DIY, Hamdan Kurniawan mengatakan untuk tiga kabupaten yang akan menyelenggarakan Pilkada saat ini semua logistik untuk pemilihan sudah diterima oleh KPU Kabupaten dari penyedia.
Logistik tersebut baik berupa perlengkapan pemungutan suara maupun alat pelindung diri (APD).
“Rencana distribusi mulai besok tanggal 6-7 Desember dari kabupaten ke PPS (panitia pemungutan suara) penyelenggaraan tingkat kelurahan. Dari PPS ke KPPS (kelompok penyelenggara pemungutan suara) paling lambat sudah diterima tanggal 8 Desember,” ujarnya saat dihubungi Tribunjogja.com, Sabtu (5/12/2020).
Baca juga: Terapkan Prokes Berlapis, KPU Bantul Optimis Pilkada Tidak Jadi Klaster Baru Penularan Covid-19
Hamdan mengklaim, persiapan Pilkada terkait perlengkapan di DIY sudah beres dan tidak ada kekhawatiran barang terlambat.
Semua distribusi logistik pun dilakukan dengan mudah menggunakan kendaraan.
Menurutnya, pihak kepolisian ikut mengamankan pendistribusian logistik sampai tempat pemungutan suara (TPS).
Sementara, badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika (BMKG) diminta selalu memperbarui kondisi cuaca dari tiga kabupaten itu.
Sebab, itu menjadi acuan panitia penyelenggara untuk mendistribusikan logistik yang rawan rusak jika terkena air hujan.
Terkait TPS dan KPPS sendiri, Hamdan menerangkan semuanya sudah terbentuk.
Begitu pula terkait pembuatan TPS dan honor KPPS sudah didistribusikan dari KPU Kabupaten ke desa-desa.
Baca juga: KPU Sleman Pastikan Pilkada Sleman Aman dari COVID-19
Namun demikian, saat ini bimbingan teknis (bimtek) KPPS sebagian sudah selesai dan sebagian lain masih berjalan.
Bimtek dilakukan tidak hanya terkait pemungutan, penghitungan, dan perekapan suara, tetapi juga terkait bagaimana KPPS menjalankan protokol kesehatan.
Sementara itu, rapid test COVID-19 bagi para KPPS juga masih berjalan.
“Sebagian ada yang belum datang, masih ada dan masih ditunggu. Gunungkidul misalnya ditunggu sampai tanggal 8,” ungkapnya.
Ditanya terkait adanya KPPS yang dinyatakan reaktif dari hasil rapid test beberapa waktu lalu, Hamdan membenarkan bahwa ada 14 KPPS dari Gunungkidul, 3 KPPS dari Bantul, dan 5 KPPS dari Sleman yang dinyatakan reaktif.
“Kalau sudah reaktif ditindaklanjuti oleh satgas Covid-19 masing-masing kabupaten. Ditindaklanjuti dengan tes swab, kalau positif maka kemudian diganti dengan orang lain,” imbuhnya.
Baca juga: Daftar Pemilih Milenial di DI Yogyakarta 41 Persen Lebih, KPU DIY: Ini Pemilu-nya Milenial
Penerapan protokol kesehatan
Adapun terkait penerapan protokol kesehatan pada hari H, Hamdan menjelaskan, bagi petugas harus dalam kondisi sehat.
Selain dibuktikan dengan surat kesehatan ketika mendaftar juga dengan hasil rapid test.
Sementara, bagi pemilih diatur jam kehadiran di TPS yang sudah tertera dalam surat undangan memilih, supaya tidak terjadi kerumunan.
Selain itu, kata Hamdan, penyemprotan disinfektan di TPS dilakukan berkala.
Pemilih harus memakai masker, mencuci tangan, dicek suhu tubuh, menggunakan sarung tangan sekali pakai ketika di-TPS, dan membawa pulpen sendiri untuk mengisi daftar hadir.
“Kami sediakan bilik khusus di TPS untuk pemilih yang suhunya di atas 37,3 derajat. Nanti ia memilih dari bilik itu,” ucap Hamdan. (Tribunjogja.com)