Berita Kesehatan
Tak Cuma Makanan Manis, Stres Juga Bisa Picu Naiknya Gula Darah
Kenaikan kadar gula dalam darah tak hanya dipicu oleh asupan karbohidrat dan makanan-makanan yang manis saja.
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM - Kenaikan kadar gula dalam darah tak hanya dipicu oleh asupan karbohidrat dan makanan-makanan yang manis saja. Tapi stres, baik stres fisik maupun stres mental, juga terbukti memicu perubahan kadar gula darah.
Masalahnya, stres itu juga bisa muncul akibat khawatir yang berlebihan terkait diagnosa diabetes.
Baca juga: Kumpulan Herbal atau Obat Alami untuk Turunkan Gula Darah Penderita Diabetes
Sederhananya, stres adalah keadaan ketegangan atau ketegangan emosional yang terjadi ketika kita merasa bahwa kita tidak dapat mengatasi tekanan.
Saat kita stres, tubuh dengan cepat merespons dengan melepaskan hormon yang memberi sel akses ke energi yang tersimpan - lemak dan glukosa - untuk membantu tubuh menjauh dari bahaya.
Baca juga: Perhatikan! Ini yang Harus Dilakukan Jika Anda Berisiko Tinggi Terkena Diabetes
Respons fisiologis naluriah terhadap ancaman yang dirasakan ini dikenal sebagai respons "melawan atau lari".
Seiring waktu, stres fisik dan mental dapat membuat kita lelah secara mental dan menyebabkan depresi dan masalah kesehatan mental lainnya.
Penyebab Stres
Kita hidup dalam masyarakat yang sangat stres yang terus menerus membuat kita tertekan. Tekanan ini terkadang terlalu berat untuk ditangani, membuat kita merasa "stres".
Baca juga: Waspadai Warna Gelap di Lipatan Kulit Leher dan Ketiak Bisa Jadi Gejala Diabetes
Perasaan sehari-hari ini bisa disebabkan oleh hal-hal sederhana seperti:
- Tekanan pekerjaan
- Pernikahan dan hubungan
- Parenting / anak-anak
- Masalah kesehatan seperti diabetes
- Ketidakamanan finansial
- Lalu lintas
Diabetes menyebabkan stres
Stres itu sendiri dapat muncul ketika Anda didiagnosa terkena diabetes atau terkena penyakit kronis lainnya.
Baca juga: Mengenal Sindrom Metabolik yang Bisa Jadi Gejala Awal Diabetes Tipe 2
Hal ini dapat mempersulit pengendalian kadar gula darah yang, dalam banyak kasus, hanya menambah frustrasi dan stres.
Cara stres dapat mempengaruhi diabetes
Diakui secara luas bahwa penderita diabetes yang secara teratur stres lebih cenderung memiliki kontrol glukosa darah yang buruk.
Salah satu alasannya adalah karena hormon stres seperti kortisol meningkatkan jumlah gula dalam darah kita.
Tingkat kortisol yang tinggi dapat menyebabkan kondisi seperti sindrom Cushing, yang merupakan salah satu penyebab diabetes yang kurang diketahui.
Stres dan frustrasi terus-menerus yang disebabkan oleh masalah jangka panjang dengan regulasi glukosa darah juga dapat membuat orang lesu dan menyebabkan mereka mengabaikan perawatan diabetes mereka.
Misalnya, mereka mungkin mulai mengabaikan kadar gula darah atau lupa memeriksanya, atau mengadopsi kebiasaan gaya hidup yang buruk, seperti kurang berolahraga, makan lebih banyak 'junk' dan makanan olahan, minum lebih banyak alkohol, dan merokok.
Ini dikenal sebagai kelelahan diabetes.
Sementara stres mengubah kadar gula darah, dampaknya bervariasi dari orang ke orang.
Studi tentang efek stres pada kadar glukosa pada manusia telah menunjukkan bahwa stres mental atau psikologis menyebabkan peningkatan kadar glukosa pada penderita diabetes tipe 2 dan pada sebagian besar penderita diabetes tipe 1, meskipun kadarnya dapat turun pada beberapa individu dengan tipe 1.
Stres fisik, seperti sakit atau cedera, hampir selalu menyebabkan peningkatan kadar gula darah pada penderita salah satu jenis diabetes. (*/diabetes.co.uk)