Berita Kesehatan
Mengenal Sindrom Metabolik yang Bisa Jadi Gejala Awal Diabetes Tipe 2
Sindrom metabolik menjadi semakin umum. Ini terjadi ketika berbagai faktor risiko metabolik seperti obesitas dan resistensi insulin bersatu
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM - Sindrom metabolik menjadi semakin umum. Ini terjadi ketika berbagai faktor risiko metabolik seperti obesitas dan resistensi insulin bersatu.
Sindrom metabolik meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes tipe 2.
Terdapat sejumlah istilah alternatif untuk menggambarkan kondisi tersebut, seperti sindrom X, sindrom Reaven, dan di Australia disebut CHAOS.
Apa Itu Sindrom Metabolik?
Ada beberapa definisi yang diusulkan untuk sindrom metabolik selama dua puluh tahun terakhir, tetapi definisi yang paling banyak digunakan adalah definisi NCEP ATP III.
Ini juga yang paling dapat diterapkan secara klinis, karena kriterianya adalah semua pengukuran yang mudah diakses oleh dokter.
Baca juga: Kumpulan Herbal atau Obat Alami untuk Turunkan Gula Darah Penderita Diabetes
Setidaknya 3 dari 5 kriteria berikut harus dipenuhi untuk mendiagnosis seseorang dengan sindrom metabolik:
- Obesitas perut: lingkar pinggang ≥102 cm pada pria dan ≥88 cm pada wanita
- Hipertrigliseridemia: ≥150 mg / dl (1.695 mmol / L)
- HDL-C rendah: <40 mg / dL (1,04 mmol / dL) pada pria dan <50 mg / dL (1,30 mmol / dL) pada wanita
- Tekanan darah tinggi (TD):> 130/85 mmHg
- Glukosa puasa tinggi:> 110 mg / dl (6,1 mmol / L)
- Keadaan proinflamasi dan prothrombotik juga dianggap sebagai faktor penyebab, tetapi bukan bagian dari kriteria.
Apa Saja Gejala Sindrom Metabolik?
Anda mungkin mengenali beberapa gejala sindrom metabolik berikut:
- Kelelahan - terutama setelah makan
- Ketidakmampuan untuk fokus dengan benar - 'kabut otak'
- Acanthosis nigricans - pencoklatan (hiperpigmentasi) pada lipatan kulit seperti di leher, ketiak, selangkangan, dan di antara bokong
- Paling umum, pasien yang menderita sindrom metabolik akan menunjukkan dua gejala utama yakni obesitas perut dan resistensi terhadap insulin.
Diagnosis Sindrom Metabolik
Bentuk diagnosis yang akurat belum diterima secara universal. Beberapa ahli percaya bahwa kombinasi dari tiga komponen berikut ini menunjukkan sindroma metabolik:
- Lingkar pinggang lebih besar
- Tingkat trigliserida yang lebih tinggi
- Menurunkan kolesterol HFL
- Tekanan darah tinggi
- Kadar glukosa puasa lebih tinggi
Bagaimana jika Anda memiliki beberapa gejala ini?
Jika Anda memiliki salah satu dari gejala ini, dokter Anda dapat menjalankan tes untuk menentukan apakah Anda mengalami peningkatan kadar gula darah dan karenanya resistensi insulin.
Salah satunya adalah tes toleransi glukosa oral (OGTT atau GTT).
Mengelola Sindroma Metabolik
Penting untuk melakukan intervensi terhadap sindrom metabolik pada tahap awal, untuk mengurangi risiko berkembangnya diabetes tipe 2.
Diet dan olahraga adalah faktor penting dalam memecahkan masalah ini.
Penurunan berat badan, peningkatan level olahraga, dan diet sehat adalah alat utama dalam mengelola sindrom metabolik. (*/diabetes.co.uk)