Update Corona di DI Yogyakarta
Strategi Dinkes DIY Hadapi COVID-19, Atasi Ketersediaan Tempat Tidur hingga Rekrut Nakes Lokal
Ketersediaan tempat tidur di beberapa rumah sakit kini mulai ditambah untuk mengantisipasi bertambahnya pasien covid-19.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengakui adanya anggapan jika banyak rumah sakit non rujukan yang merekomendasikan pasien covid-19 untuk dirujuk ke rumah sakit yang menangani COVID-19.
Namun ketika sampai di rumah sakit tersebut, tempat tidur rumah sakit justru penuh semua.
Sehingga pasien pun merasa kecewa dan tidak terlayani dengan baik oleh rumah sakit yang menangani COVID-19.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinkes DIY Pembajun Setyaningastutie mengatakan rumah sakit adalah garda terakhir untuk penanganan COVID-19.
Oleh karena itu, dirinya mengatakan jika setiap rumah sakit perlu manajemen dengan baik ketersediaan tempat tidur bagi calon pasien covid-19.
Baca juga: 14 KPPS Positif COVID-19, Dinkes Gunungkidul Tekankan Pentingnya Pemeriksaan Dini
Secara prinsip, pasien yang dirawat di rumah sakit hanya untuk pasien yang dalam kondisi berat.
"Kalau di rumah sakit itu sudah yang terakhir. Orang yang masuk rumah sakit itu pasto sedang dalam kondisi berat. Saya tidak berkomentar benar atau tidak. Tapi memang regulasinya pun ada yang membenarkan," katanya, Rabu (2/12/2020).
Sehingga, laniut Pembajun, bagi pasien Orang Tanpa Gejala (OTG) masih dimungkinkan untuk menjalani perawatan mandiri di rumah.
Ia menambahkan, untuk kondisi perkembangan COVID-19 saat ini, Pembajun mengakui adanya peningkatan atau eskalasi, akan tetapi semuanya masih terkendali.
Dia menegaskan, jika berbicara tentang peningkatan kasus masyarakat tidak bisa hanya melihat secara parsial.
Menurutnya peningkatan kasus COVID-19 terjadi karena adanya ketidak seimbangan antara kondisi di hulu dan di hilir.
Baca juga: BREAKING NEWS : Seluruh Kapanewon di Sleman Masuk Zona Merah
"Kalau di hulu tidak ada, tapi di hilir ada bagaimana? Oleh karena itu, sebanyak berapa pun kapasitas kami siapkan, tapi hilirnya tidak dikelola pasti akan terjadi peningkatan," ungkapnya.
Dampaknya, lanjut Pembajun, para tenaga kesehatan (nakes) akan kelelahan dan tumbang.
Tak hanya itu saja, menurutnya jika kasus positif covid-19 banyak, secara otomatis permintaan tempat tidur akan banyak.
Dari dasar itu, rumah sakit rujukan COVID-19 kemudian memiliki strategi untuk menjaga para nakes agar tetap prima.