Target Pembangunan 2022, Sentra UMKM Hotel Mutiara Pertimbangkan Banyak Aspek

Pemda DIY telah membeli Hotel Mutiara Malioboro yang nantinya akan dibuat sebagai sentra UMKM guna memamerkan dan menjual produk-produknya.

Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
Tribunjogja/ Miftahul Huda
Hotel Mutiara akan dijadikan galeri UMKM 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemda DIY telah membeli Hotel Mutiara Malioboro yang nantinya akan dibuat sebagai sentra UMKM guna memamerkan dan menjual produk-produknya.

Targetnya, di tahun 2022 bangunan tersebut sudah bisa dibangun ulang.

"Hotel Mutiara dibeli tahun ini, dan kita bergerak cepat agar bisa segera dimanfaatkan. Tapi itu perlu waktu karena dibutuhkan uji konstruksi dan lain-lain," ujarnya Kepala Dinas Koperasi dan UKM (KUKM) DIY, Srie Nurkyatsiwi, Jumat (27/11/2020).

Baca juga: HEBOH Unggahan Pendaki Gunung Merapi Rekam Guguran Lava, Ini Tanggapan BPPTKG

Baca juga: Terimbas Pandemi, Pesanan Kostum Tradisional di Kalibawang Kulon Progo Turun 50 Persen

Siwi mengatakan, perlu banyak pertimbangan aspek dalam membangun sentra UMKM di eks Hotel Mutiara.

Dari segi konstruksi, bangunan itu sudah berumur lebih dari 40 tahun dan peruntukannya untuk hotel.

Tentu diperlukan konstruksi yang berbeda jika nantinya bangunan tersebut digunakan untuk para pelaku UMKM.

"Selain itu kita juga mempertimbangkan dari aspek sisi budaya. Untuk itu kita juga berdiskusi bersama budayawan terkait ruang strategis, sumbu filosofis, dan fasadnya. Nah itu dari fisiknya. Dari sisi pengelolaan, yang pasti jangan sampai bangunan itu dipakai tapi kelembagaannya belum kuat," imbuhnya.

Untuk menghasilkan hasil yang maksimal, pihaknya bersinergi dan berdiskusi dengan berbagai komunitas baik itu budayawan hingga tenaga ahli.

Baca juga: Kuota Ditambah, Jumlah Pengunjung Candi Borobudur Diizinkan 4.000 Per Hari

Baca juga: Polisi Ringkus 2 Pemuda Mabuk, Rampok Uang dan Tusuk Korban di Patuk Gunungkidul

Sejalan dengan hal tersebut, perjalanan pembangunan ini terus berlanjut di mana saat ini pihaknya tengah melakukan uji konstruksi dan kajian pengelolaan.

"Di tahun 2021 kita ada Detail Engineering Design (DED). Setelah itu mestinya 2022 baru dibangun. Sambil jalan kita terus akan lakukan dinamika seperti apa yang pas di situ," ungkapnya.

Termasuk tentang UMKM mana yang ke depan bisa mengisi bangunan tersebut. Siwi menekankan bahwa UMKM tersebut harus lolos kurasi.

"Perlu mempertimbangkan beberapa hal seperti market oriented, legalitas, dan mencerminkan budaya Yogya. Semua dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan menaikkan kelas UMKM," tutupnya. (nto)  

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved