Terimbas Pandemi, Pesanan Kostum Tradisional di Kalibawang Kulon Progo Turun 50 Persen

Dampak dari pandemi Covid-19 nyatanya membuat perajin kostum tradisional di Kalurahan Banjarharjo, Kapanewon Kalibawang

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
Tribunjogja/ Sri Cahyani Putri
Perajin kostum tradisional di Kalurahan Banjarharjo, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Istam Karyadi saat ditemui awak media, Jumat (27/11/2020). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Dampak dari pandemi Covid-19 nyatanya membuat perajin kostum tradisional di Kalurahan Banjarharjo, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo mengalami vakum untuk sementara. 

Sebab, selama pandemi Covid-19 melanda tidak ada konsumen yang memesan kostum tradisional karena minimnya pertunjukan kesenian.

"Bahkan penurunan lebih dari 50 persen," kata Istam Karyadi, pengrajin kostum tradisional itu Jumat (27/11/2020). 

Padahal usaha pembuatan kostum tradisional tersebut telah ia rintis sejak 2015 silam. 

Baca juga: Kuota Ditambah, Jumlah Pengunjung Candi Borobudur Diizinkan 4.000 Per Hari

Baca juga: Polisi Ringkus 2 Pemuda Mabuk, Rampok Uang dan Tusuk Korban di Patuk Gunungkidul

Ia menceritakan awal mula merintis usahanya itu ketika diminta untuk membuat kostum oleh teman-teman parokinya. 

Adapun saat ini ada sekitar 20 jenis kostum yang telah dibuat oleh Istam. 

Kostum yang dibuatnya juga sesuai dengan permintaan konsumen di mana dalam pembuatannya dengan memberdayakan warga sekitar. 

"Biasanya saya membuat kostum dibantu dengan seorang penjahit dan seorang teman yang khusus memasang aksesoris," ucapnya. 

Terlebih konsumen yang memesan kostum tradisional ditempatnya ada yang berasal dari Berbah, Kabupaten Sleman bahkan hingga Riau. 

Ia mengaku dalam membuat kostum tersebut bisa memakan waktu hingga seminggu. 

Untuk biaya pembuatan satu set kostum ia mematok harga sekitar Rp 700 ribu hingga Rp 3 juta tergantung tingkat kerumitan. 

"Selain membuat kostum, saya juga menyewakan kostum seharga Rp 50 ribu hingga Rp 75 ribu untuk satu set kostum," bebernya. 

Baca juga: Para Taruna Akademi TNI dan Akademi Kepolisian Menjalani Wisuda Secara Virtual

Baca juga: Banyak Kasus Positif di Kantor Pemerintahan, Sekda DIY Ingin Satpol PP Patroli ke Masing-Masing OPD

Istam mengatakan selama merintis usaha tersebut belum ada kendala yang ditemui. Bahkan bahannya melimpah dan tidak ada patokan khusus. 

Ia memilih bahan untuk membuat kostum tersebut dari kulit sintesis maupun kain.

"Kami juga menggunakan kertas limbah. Kalau untuk topeng kami menggunakan bahan spon," ucapnya. 

Namun begitu terdapat tuntutan kreativitas dalam membuat sebuah kostum tradisional. 

"Kalau bahannya biasa tapi kami bisa membuat kostum yang unik dan bagus itu justru yang menjadi daya tarik produksi tersendiri," pungkasnya. (scp) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved