Museum Sandi Beradaptasi di Tengah Pandemi, Pengunjung Mulai Berdatangan
Kurator Museum Sandi, Asnan Arifin mengatakan, adanya pandemi membuat pengelola harus menyesuaikan aturan dengan anjuran pemerintah.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
Metode ini, digunakan Kaisar Persia untuk mengirimkan pesan rahasia.
Baca juga: Menyantap Kuliner Bebek Keplak di Bantul, Empuk dan Kaya Cita Rasa Bumbu Desa Non-MSG
Baca juga: Program Paslon ORI Atasi Masalah Pembelajaran Siswa dan Sektor Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19
Sejarah persandian di Indonesia pun juga turut diceritakan melalui diorama replika rumah yang berada di Dusun Dukuh Kulonprogo yang menjadi saksi jalannya misi persandian Indonesia pada masa Agresi Militer Belanda Kedua.
Sekarang, untuk beradaptasi pada kondisi pandemi, Museum Sandi juga menyediakan show digital melalui kanal resminya.
Sehingga, pengunjung tetap dapat menikmati suasana museum tanpa harus datng langsung.
"Rencananya, ke depan virtual show akan diimplementasikan melalui aplikasi khusus sehingga pengunjung hanya perlu mengunduhnya dan dapat menikmati seluruh rangkaian kegiatan dan materinya pun sudah ada penjelasannya. Kemungkinan Desember 2020 akan diluncurkan. Dan, tentunya gratis tidak berbayar," pungkasnya. (ndg)