Kisah Inspiratif

Mahasiswa FMIPA UNY Teliti Ekstrak Tomat Mampu Suburkan Tanaman 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemakaian air kelapa dan ekstrak buah tomat terhadap pertumbuhan tanaman cabai merah.

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Mahasiswa FMIPA UNY Teliti Ekstrak Tomat Mampu Suburkan Tanaman 

Talcha Ainun Rima Nurfajri menjelaskan, bahan yang diperlukan adalah bibit tanaman cabai merah, air kelapa, ekstrak buah tomat, air/aquades, tanah dan pasir/media. Adapun alat yang digunakan yaitu gelas beaker, gelas ukur, polybag, pengaduk, timbangan analitik, blender, kain halus mistar/meteran, benang, pisau/cutter, kamera dan alat tulis. 

“Langkah awalnya adalah membuat ekstrak tomat, ” katanya.

Buah tomat yang digunakan harus buah yang segar dan bebas dari hama.

Tomat kemudian dicuci dan dipotong menjadi dua untuk menghilangkan bijinya kemudian ditimbang 500 gr dan dihaluskan dengan menggunakan blender kemudian dibungkus dengan kain halus. 

Bahan yang telah halus tersebut ditimbang sebanyak 20 gr lalu ditambah dengan aquades sebanyak 80 ml sehingga volumenya menjadi 100 ml, kemudian suspensi kental disaring menggunakan kain kasa, hasil saringan tersebut disebut sebagai larutan stock. 

Baca juga: Mahasiswa UNY Produksi Nugget Rendah Lemak dari Jamur Tiram dan Kulit Udang 

Pembuatan media tanam dilakukan dengan berbagai kegiatan seperti penyiapan media.

Media terdiri dari 50 persen pasir dan 50 persen topsoil. Media tersebut disterilkan dengan menjemurnya di bawah sinar matahari. 

"Hasil analisis menunjukkan bahwa pemberian variasi penyiraman berpengaruh terhadap tinggi tanaman cabai. Perlakuan penyiraman tanaman cabai menggunakan ekstrak tomat masak menghasilkan tinggi tanaman yang lebih baik dibandingkan dengan penyiraman menggunakan air kelapa saja, air biasa atau pun paduan antara air kelapa dan ekstrak tomat," bebernya. 

Hal ini diduga karena komposisi kimiawi seperti vitamin dan karbohidrat, yang mana buah tomat yang sudah masak memiliki kandungan yang lebih banyak dibandingkan dengan buah tomat yang masih muda.

Komposisi kimiawi yang lebih baik tersebut diduga mengandung zat pengatur tumbuh seperti auksin yang berfungsi untuk merangsang perpanjangan sel pada daerah titik tumbuh. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved