Kisah Inspiratif
Mahasiswa FMIPA UNY Teliti Ekstrak Tomat Mampu Suburkan Tanaman
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemakaian air kelapa dan ekstrak buah tomat terhadap pertumbuhan tanaman cabai merah.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tak diragukan lagi, cabai merupakan komoditas holtikultura yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia.
Untuk menyuburkan tanaman cabai merah, dapat digunakan limbah pertanian dan agroindustri yang ada di sekitar kita.
Hal ini menjadi penelitian yang dilakukan sekelompok mahasiswa program studi (Prodi) Pendidikan IPA Fakultas MIPA UNY, yaitu dengan memanfaatkan air kelapa dan ekstrak buah tomat.
Mereka adalah Fitri Nur Aini, Afni Nirwana, dan Talcha Ainun Rima Nurfajri.
Menurut Fitri Nur Aini, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemakaian air kelapa dan ekstrak buah tomat terhadap pertumbuhan tanaman cabai merah.
Baca juga: Ramah Lingkungan, Mahasiswa UNY Ciptakan Briket dari Tongkol Jagung dan Daun Jati
Selain itu, untuk mengetahui perbedaan dan keefektivan antara penggunaan air biasa dengan pemakaian air kelapa dan ekstrak buah tomat terhadap pertumbuhan tanaman cabai merah.
Di sisi lain, lanjutnya, banyak limbah pertanian dan agroindustri yang kurang dimanfaatkan oleh masyarakat namun masih memiliki kandungan gizi tinggi yang mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Fitri menerangkan, untuk penelitian ini belum sampai kepada pembuatan produk, melainkan masih pada tahap penelitian.
"Untuk penelitiannya kami kemarin masih belum sampai pada membuat produk, masih sampai dalam tahap penelitian saja," ujarnya ketika dihubungi Tribunjogja.com.
Sementara, Afni Nirwana menambahkan, limbah yang mereka gunakan adalah air kelapa dan ekstrak tomat.
“Limbah air kelapa mengandung senyawa organik di antaranya auksin dan sitokinin yang berfungsi dalam perpanjangan sel, kedua hormon ini penting dalam pertumbuhan dan jumlah daun pada tanaman,” papar Afni.
Air kelapa mengandung mineral antara lain natrium (Na), kalsium (Ca), magnesium (Mg), ferum (Fe), cuprum (Cu), fosfor (P) dan sulfur (S).
Baca juga: Mahasiswa UNY Kembangkan Obat Luka Bakar dari Daun Salam, Efektif Obati Luka Bakar Derajat I dan II
Selain kaya mineral, air kelapa juga mengandung gula antara 1,7 gram sampai 2,6 persen, protein 0,07 hingga 0,55 persen, dan berbagai macam vitamin seperti asam sitrat, asam nikotina, asam pantotenal, asam folat, niacin, riboflavin, thiamin, mengandung hormon auksin dan sitokinin.
Sedangkan, ekstrak tomat mengandung berbagai mineral seperti kalsium (Ca), magnesium (Mg), fosfor (P), kalium (K), natrium (Na) dan sulfur (S) yang memiliki banyak manfaat untuk pertumbuhan tanaman, semisal metabolisme tanaman, respirasi dan pertumbuhan sel, serta pembentukan enzim.
Talcha Ainun Rima Nurfajri menjelaskan, bahan yang diperlukan adalah bibit tanaman cabai merah, air kelapa, ekstrak buah tomat, air/aquades, tanah dan pasir/media. Adapun alat yang digunakan yaitu gelas beaker, gelas ukur, polybag, pengaduk, timbangan analitik, blender, kain halus mistar/meteran, benang, pisau/cutter, kamera dan alat tulis.
“Langkah awalnya adalah membuat ekstrak tomat, ” katanya.
Buah tomat yang digunakan harus buah yang segar dan bebas dari hama.
Tomat kemudian dicuci dan dipotong menjadi dua untuk menghilangkan bijinya kemudian ditimbang 500 gr dan dihaluskan dengan menggunakan blender kemudian dibungkus dengan kain halus.
Bahan yang telah halus tersebut ditimbang sebanyak 20 gr lalu ditambah dengan aquades sebanyak 80 ml sehingga volumenya menjadi 100 ml, kemudian suspensi kental disaring menggunakan kain kasa, hasil saringan tersebut disebut sebagai larutan stock.
Baca juga: Mahasiswa UNY Produksi Nugget Rendah Lemak dari Jamur Tiram dan Kulit Udang
Pembuatan media tanam dilakukan dengan berbagai kegiatan seperti penyiapan media.
Media terdiri dari 50 persen pasir dan 50 persen topsoil. Media tersebut disterilkan dengan menjemurnya di bawah sinar matahari.
"Hasil analisis menunjukkan bahwa pemberian variasi penyiraman berpengaruh terhadap tinggi tanaman cabai. Perlakuan penyiraman tanaman cabai menggunakan ekstrak tomat masak menghasilkan tinggi tanaman yang lebih baik dibandingkan dengan penyiraman menggunakan air kelapa saja, air biasa atau pun paduan antara air kelapa dan ekstrak tomat," bebernya.
Hal ini diduga karena komposisi kimiawi seperti vitamin dan karbohidrat, yang mana buah tomat yang sudah masak memiliki kandungan yang lebih banyak dibandingkan dengan buah tomat yang masih muda.
Komposisi kimiawi yang lebih baik tersebut diduga mengandung zat pengatur tumbuh seperti auksin yang berfungsi untuk merangsang perpanjangan sel pada daerah titik tumbuh. (TRIBUNJOGJA.COM)