Antisipasi Abu Vulkanik Gunung Merapi, Candi Mendut Ditutup Terpaulin

Bagian atas candi ditutupi dengan terpaulin, menyusul bagian-bagian lainnya. Upaya ini dilaksanakan oleh Balai Konservasi Borobudur (BKB)

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Kurniatul Hidayah
Tribunjogja/ Rendika Ferri K
Pemandangan berbeda tampak di Candi Mendut, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (26/11/2020). Bagian atas candi ditutupi dengan terpaulin, menyusul bagian-bagian lainnya. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Pemandangan berbeda tampak di Candi Mendut, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (26/11/2020).

Bagian atas candi ditutupi dengan terpaulin, menyusul bagian-bagian lainnya.

Upaya ini dilaksanakan oleh Balai Konservasi Borobudur (BKB) untuk melindungi candi dari potensi kerusakan akibat abu vulkanik dari Gunung Merapi.

Koordinator Kelompok Kerja Pemeliharaan Kawasan Cagar Budaya (KCB) Borobudur Balai Konservasi Borobudur (BKB), Bramantara, menuturkan, penutupan Candi Mendut menggunakan Terpaulin dilaksanakan untuk mengantisipasi potensi kerusakan akibat abu vulkanik Gunung Merapi.

Sama dengan Candi Borobudur, Candi Mendut dan Pawon di bawah pemeliharaan BKB, sehingga upaya penutupan dengan Terpaulin juga dilaksanakan di sana.

Baca juga: Kadin DI Yogyakarta Berupaya Agar UMKM dapat Kemudahan Akses Perbankan

Baca juga: Polisi Ringkus 8 Pelaku Curanmor, Curas, Penipuan Hingga Penyalahgunaan Narkoba di Klaten

“Candi Mendut, Pawon, kemudian Borobudur yang paling sering orang tahu, di bawah pemeliharaan Balai Konservasi Borobudur. Rangkaian kegiatan perlindungan batu candi dari erupsi abu Merapi ini merupakan lanjutan apa yang kita lakukan di Candi Borobudur,” katanya, saat pemasangan terpaulin di Candi Mendut, Kamis (26/11/2020).

Bram mengatakan, penutupan dengan terpaulin ini adalah upaya tanggap bencana dan antisipasi dari BKB jika sewaktu-waktu Gunung Merapi mengalami erupsi dan membawa hujan abu vulkanik.

Abu ini bersifat merusak batuan, sehingga candi juga mesti dilindungi.

"Upaya ini sebagai salah satu bentuk tanggap bencana antisipasi ketika nanti Gunung Merapi meletus sehingga hujan abu bisa dicegah. Untuk itu yang dilakukan dengan melakukan pengcoveran atau penutupan dengan terpaulin," ujarnya.

Pemasangan terpaulin ini tak cukup dalam satu hari saja, karena bagian candi yang luas dan tenaga kerja yang terbatas.

Pekerjaan ini diperkirakan dapat selesai satu sampai dua minggu ke depan.

“Pengcoveran kita mulai hari ini. Karena keterbatasan personil memang tidak bisa dilakukan dalam jangka yang cukup pendek mungkin sekitar satu sampai dua minggu targetnya,” katanya.

Selama dua minggu ke depan, para pekerja akan menutup bagian candi.

Baca juga: Keluarga Memiliki Arti Besar bagi Dokter Muchammad Nur Aziz, Terutama Sosok Ibu

Baca juga: Museum Sandi Beradaptasi di Tengah Pandemi, Pengunjung Mulai Berdatangan

Bagian paling atas sendiri sudah dipasang atap galvanum untuk melindungi candi dari air hujan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved