Larung Sengkala, Seniman Kota Magelang dan Komunitas Lima Gunung Memanjatkan Doa Ini
Dua buah wayang setan yang dilarung di Kali Progo oleh seniman Kota Magelang dan Komunitas Lima Gunung, Rabu (25/11/2020)
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Kurniatul Hidayah
lihat foto
Bersama kendil kecil yang berisi potongan rambut dari lima puteri yang memasuki masa remaja.
Dengan larung ini merupakan doa bersama agar Covid-19 segera sirna dan doa khusus untuk Gunung Merapi yang sekarang berstatus siaga jika meletus tidak menimbulkan korban.
Baca juga: Ini Tanggapan DPRD DIY Saat Mendengar Aspirasi Petani Tentang Pupuk Subsidi
Baca juga: Aziz-Mansyur Ingin Membawa Kota Magelang Maju, Sehat, dan Bahagia
Baca juga: Juventus 2-1 Ferencvaros: Rating Cuadrado, Dybala, Arthur, Chiesa, Ronaldo & Morata sang Pahlawan
“Ini merupakan salah satu agenda ritual, Donga Kali (Larung Sengkala) di Sungai Progo membuat ritual larung. Ritual larung sengkala dari berbagai jenis yaitu potongan rambut dari lima puteri. Ini salah satu merupakan doa kita bersama semoga prahara Covid-19 pada tahun ini segera sirna karena sudah dilarung di Sungai Progo," kata Supadi.
Sementara itu, Bagian dari Pendhapa Sasana Pamardi Budaya, Sus Anggoro, mengatakan, para seniman merasa prihatin dengan kondisi yang terjadi saat ini.
Covid-19 mewabah. Gunung Merapi menghadapi letusan. Keadaan perpolitikan di Jakarta.
Keprihatinan para seniman tersebut, mereka curahkan dalam ritual budaya ini.
“Kita mencoba mengadakan ritual budaya ini. Harapannya, ini sudah lerem semuanya, keadaan Indonesia bisa tenang, tentram, masyarakat bisa dengan senang, dengan bahagia bisa menikmati keadaan sekarang. Harapan pagebluk segera berakhir,” pungkasnya. (rfk)
