Selter OTG di Rusunawa Bener Yogyakarta Masih Mencukupi Meski Kasus Covid-19 Meningkat
Pemkot Yogyakarta memastikan ruangan yang tersedia di Selter OTG (Orang Tanpa Gejala) Rusunawa Bener, Tegalrejo, Kota Yogyakarta, masih mencukupi.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta kembali mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir.
Tetapi, Pemkot Yogyakarta memastikan ruangan yang tersedia di Selter OTG (Orang Tanpa Gejala) Rusunawa Bener, Tegalrejo, Kota Yogyakarta, masih mencukupi.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, meningkatnya kasus Covid-19 akhir-akhir ini memang mendapat perhatian khusus.
Walau begitu, mengenai penyediaan fasilitas tambahan, pihaknya merasa kini belum perlu dilakukan.
Baca juga: Total 11 Wilayah di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta Hadirkan Program Langit Biru Pertamina
Baca juga: Info Prakiraan Cuaca BMKG di DI Yogyakarta Hari Ini, Minggu 22 November 2020
"Belum ada (opsi penambahan), kalau itu belum, kita belum sampai seperti itu ya," kata pria yang juga menjabat sebagai Wakil Wali Kota Yogyakarta tersebut.
Bukan tanpa sebab, selama ini, selter yang bisa menampung hingga 84 OTG tersebut, memang belum pernah terisi secara menyeluruh.
Bahkan, munculnya klaster baru dari lingkup keluarga di Juminahan, Tegalpanggung, Danurejan, Kota Yogyakarta, belum memenuhi kuota selter.
"Ya, sampai sekarang kita paling tinggi kan 30-an penghuni di sana, yang masuk ke selter. Artinya, belum ada separuh yang terisi dari total kapasitas," ujarnya.
Baca juga: Komunitas di Bantul Bantu Bedah Rumah Mbah Ponirah di Pajangan yang Rusak Berat
Baca juga: Pemanfaatan Serat Aren dan Cangkang Kerang Darah Sebagai Bahan Papan Interior Mobil
"Namun, antisipasi-antisipasi tetap kita siapkan lah. Seperti kemarin tiba-tiba datang 16 orang, itu (satu keluarga) masuk semua. Makanya, potensi penambahan ini mudah-mudahan tidak ada. Tapi, tetap kita siapkan antisipasi," imbuh orang nomor dua di Kota Yogyakarta itu.
Heroe tidak menampik, kasus Covid-19 di kota pelajar sejauh ini memang didominasi orang tanpa gejala.
Walau begitu, tak semua OTG menjalani isolasi di Selter, karena memilih untuk karantina di rumah.
Menurutnya, itu diperbolehkan selama huniannya dinilai memenuhi syarat.
"Puskesmas dan Pak Camat pasti melihat dulu, rumahnya memungkinkan untuk isolasi mandiri atau tidak. Kalau tidak, ya dikirim ke Selter. Semisal isolasi di rumah, tentunya harus dibicarakan dulu dengan Ketua RT, RW dan lingkungan setempat," pungkas Wawali. (aka)