Berita Kesehatan
Penjelasan Kadar Gula Darah yang Normal, Penting untuk Antisipasi Diabetes
Mengetahui kadar gula darah sangat penting, tak hanya bagi penderita diabetes, tapi juga bagi mereka yang sehat
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM - Mengetahui kadar gula darah sangat penting, tak hanya bagi penderita diabetes, tapi juga bagi mereka yang sehat. Lantaran dengan mengetahui kadar gula darah, maka bisa diketahui pula apakah Anda berisiko terkena diabetes atau tidak.
Apalagi jika Anda sudah termasuk ke dalam kelompok pradiabetes atau yang berisiko diabetes.
Selain itu, mengatahui kadar gula darah juga tentu saja bisa membantu Anda untuk memastikan gula darah tetap berada dalam level normal.
Tapi, tahukah Anda berapa kadar gula darah normal yang harus Anda miliki?
Kadar gula darah sebenarnya berfluktuasi, naik turun sepanjang hari dan setiap saat, tergantung dengan asupan makanan dan aktivitas yang dilakukan masing-masing orang.
Baca juga: 5 Kesalahan Sepele yang Tanpa Sadar Bisa Meningkatkan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes
Bila seseorang berpuasa semalaman, kadar gula darah yang normal adalah 70-100 mg/dL. Kadar gula darah ini kira-kira sama dengan satu sendok teh di dalam satu galon air putih.
Kategori seseorang alami diabetes
International Diabetes Federation (IDF), American Diabetes Association (ADA), dan Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) sepakat, diagnosis atas diabetes bisa ditegakkan jika kadar gula darah seseorang pada saat puasa di atas 126 mg/dL dan dua jam sesudah makan di atas 200 mg/dL.
Jika kadar gua darah puasa seseorang ada di antara 100-125 mg/dL, berarti orang tersebut mengalami keadaan glukosa puasa yang terganggu atau impaired fasting glucose (IFG).
Dalam keadaan seperti itu, langkah-langkah untuk mengontrol gula darah agar jangan sampai timbul komplikasi serius mesti segera Anda lakukan.
Ada juga keadaan ketika kadar gula darah seseorang tidak normal, tapi belum termasuk kriteria diagnosis untuk diabetes mellitus. Misalnya, kadar gula darah puasa di bawah 126 mg/dL tetapi dua jam sesudah makan kadar gula darahnya ada di antara 140-199 mg/dL.
Kondisi ini disebut toleransi glukosa terganggu (TGT) atau impaired glucose tolerance (IGT). Seseorang dengan TGT mempunyai risiko terkena diabetes mellitus tipe 2 jauh lebih besar dibanding orang biasa.
Baik penderita TGT maupun IFG bisa dibilang merupakan calon kuat pengidap diabetes mellitus. Keaadaan ini disebut pre-diabetes.
Baca juga: 6 Alternatif Pemanis Pengganti Gula Bagi Penderita Diabetes untuk Hindari Lonjakan Gula Darah
Waspadai komplikasi
Penanganan dan pengobatan yang baik harus dilakukan terhadap penderita TGT dan IFG. Karena jika sudah jadi diabetes, akan timbul komplikasi yang terus bertambah banyak.
Komplikasi yang patut diwaspadai penderita prediabetes tidak lain adalah penyakit jantung dan stroke. Melansir Buku Dari Diebetes Menunju Jantung & Stroke (2018) oleh Hans Tandra, orang yang terkena prediabetes mau tidak mau harus menjalani gaya hidup yang sehat.
ADA menganjurkan penurunan berat badan sebanyak 5%-10% dan olahraga teratur selama 30 menit setiap hari. Dengan cara murah dan sederhana itu, diabetes diharapkan bisa ditunda sampai 11 tahun.