Pembelajaran Tatap Muka 2021, Sekolah di Yogyakarta Kejar Persiapan Sarpras Pendukung
Mulai Januari 2021 atau awal semester genap tahun ajaran 2020/2021, sekolah telah diperbolehkan melaksanakan pembelajaran tatap muka
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Mulai Januari 2021 atau awal semester genap tahun ajaran 2020/2021, sekolah telah diperbolehkan melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan memenuhi syarat tertentu.
Hal itu disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim kemarin, Jumat (21/11/2020).
Nadiem pun mengharapkan sekolah-sekolah mulai mempersiapkan diri sejak sekarang hingga akhir tahun untuk pergantian model pembelajaran.
Nadiem menekankan, pembelajaran tatap muka ini diperbolehkan, tetapi tidak diwajibkan.
Baca juga: Penasihat Hukum Terdakwa Sengketa Rumah di Tegalrejo Yogyakarta Bacakan Pleidoi Aneh Tapi Nyata
Baca juga: Napoli VS AC Milan: Ujian Formasi Terkuat Rossoneri Tanpa Stefano Pioli di Pinggir Lapangan
Baca juga: 5 Tafsir atau Arti Mimpi Tentang Kecelakaan, Jika Laka Kereta Api Waspadai Anda Akan Kecewa Berat
Pasalnya, keputusan ini dibuat untuk disesuaikan kembali dengan kebutuhan serta kondisi daerah masing-masing.
Beberapa sekolah di DIY pun semakin gencar melakukan persiapan penyediaan sarana dan prasarana pendukung pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19.
Salah satunya SMPN 1 Yogyakarta.
Kepala SMPN 1 Yogyakarta, Y Niken Sasanti mengatakan pihaknya sudah melakukan persiapan sekitar 70 persen dan masih terus berproses mengejar kekurangannya.
"Sedang dalam proses mempersiapkan. Sekitar 70-an persen yang sudah ada. Sisanya kami usahakan terpenuhi Desember ini. Misalnya wastafel proses menambah di banyak tempat," ujarnya saat dihubungi Tribun Jogja, Sabtu (21/11/2020).
Ia menuturkan, nantinya di setiap kelas akan ada wastafel.
Semua ruang yang lain juga diberi wastafel atau setidaknya dekat dengan akses wastafel.
Selain itu, akan dilakukan penambahan thermo gun dan bahan-bahan lain, semisal disinfektan, hand sanitizer, sabun cuci tangan, masker, dan face shield.
Baca juga: Allahumma Shoyyiban Nafi’an, Doa yang Dibaca Nabi Muhammad SAW Saat Hujan
Baca juga: Baznas DI Yogyakarta Terjunkan Personel di Barak Pengungsian Gunung Merapi
Baca juga: Akhir Pekan, Coba Resep Udang Goreng Ala Resto Jepang dari Chef Juna yang Mudah Ini
Niken melanjutkan, pihaknya juga akan membuat rambu-rambu petunjuk arah untuk masuk dan keluar sekolah.
Selain itu, kelas juga disterilkan dengan disinfektan.
Sementara, meja dan kursi diatur untuk maksimal 18 siswa dalam satu rombongan belajar.
"Tapi semua sedang proses dikerjakan," imbuhnya.
Niken menambahkan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan orang tua dan komite sekolah pada akhir semester nanti.
"Selesai penilaian akhir semester daring pada bulan Desember nanti kami akan berkomunikasi lagi dengan komite dan orang tua untuk koordinasi. Bagaimana pun juga terselenggara atau tidaknya tatap muka bergantung pada izin orang tua," ungkapnya. (uti)